Saya mulai donor darah rutin sejak usia 20 tahun, sekarang sudah usia 50 tahunan, baru 100 kali. Saya akan tetap mendonorkan darah saya untuk ke depannya.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 29 pendonor darah sukarela asal Kota Malang, Jawa Timur, mendapatkan penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial 2019 dari Presiden Joko Widodo berupa cincin emas.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada para pendonor darah yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 100 kali. Kebanyakan dari mereka berusia di atas 50 tahun.

"Ada 29 orang yang menyumbangkan darahnya hingga 100 kali. Itu tidak sedikit, ini menjadi contoh untuk terus mengabdi kepada bangsa," kata Sutiaji, saat memberikan sambutan pada Tasyakuran Ulang Tahun ke-74 Palang Merah Indonesia, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Sutiaji menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh 29 orang tersebut, diharapkan bisa menjadi contoh terhadap warga Kota Malang lainnya supaya bisa secara rutin menyumbangkan darahnya untuk kepentingan bersama.

Untuk mendukung kinerja PMI Kota Malang, dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kota Malang juga memberikan hibah berupa mobil ambulan dan peralatan medis senilai kurang lebih Rp750 juta.

"Kami mendukung segala kegiatan PMI. Karena mereka merupakan yang terdepan khususnya pada saat terjadi musibah," ujar Sutiaji.

Baca juga: 25 pendonor darah rutin di Yogyakarta dapat cincin emas

Baca juga: PMI Malang sediakan bingkisan khusus bagi donor selama Ramadhan


Sesungguhnya, penyerahan penghargaan tersebut akan dilakukan pada Januari 2019. Namun, pada akhirnya diserahkan pada 17 September 2019, bertepatan dengan peringatan HUT ke-74 PMI.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Malang Bambang Priyo Utomo mengatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota Malang untuk mendonorkan darahnya terbilang cukup tinggi. Bahkan, Kota Malang merupakan penerima penghargaan terbanyak setelah Kota Surabaya.

"Kita terbanyak kedua di Jawa Timur, setelah Kota Surabaya. Semua yang mendapatkan cincin emas ini merupakan warga Kota Malang," kata Bambang.

Salah seorang penerima penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial 2019 Sarif Hidayat mengatakan bahwa untuk mencapai 100 kali donor darah tersebut, membutuhkan waktu kurang lebih selama 30 tahun.

"Saya mulai donor darah rutin sejak usia 20 tahun, sekarang sudah usia 50 tahunan, baru 100 kali. Saya akan tetap mendonorkan darah saya untuk ke depannya," kata Sarif.

Dalam upaya untuk mensosialisasikan kegiatan donor darah untuk warga Kota Malang, PMI juga melakukan pembinaan kepada anak-anak yang ada. Pembinaan tersebut mulai dari kalangan pelajar SMP hingga perguruan tinggi.

Diharapkan, dengan gencarnya sosialisasi kepada masyarakat tersebut bisa meningkatkan partisipasi donor darah di Kota Malang, yang saat ini berkisar antara 700 orang per dua minggunya.*

Baca juga: PMI Medan surplus ribuan kantong darah setiap bulan

Baca juga: Puluhan kantong darah disumbangkan Basarnas Maumere


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019