Jakarta (ANTARA) - Indonesia membantu peningkatan kapasitas para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Suriname melalui sebuah lokakarya yang diselenggarakan di Paramaribo, 16-18 September 2019.

Lokakarya bertajuk Dispatch of Expert on Small Medium Enterprises for Suriname diikuti oleh 30 peserta asal Suriname, terdiri atas para pemilik usaha start-up, tenaga pendidik, dan konsultan UKM.

Upaya Indonesia untuk membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor UKM yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Suriname diapresiasi oleh Menteri Luar Negeri Suriname Yldiz Pollack-Beighle.

“Kerja sama ini merupakan cermin kedekatan hubungan Indonesia dan Suriname," kata Pollack-Beighle dalam pembukaan lokakarya, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Selasa.

Upacara pembukaan lokakarya tersebut juga dihadiri oleh Ibu Negara Republik Suriname Ingrid Bouterse-Waldring.
Baca juga: Indonesia-Suriname sepakat perkuat kemitraan ekonomi

Lokakarya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merencanakan dan mengembangkan model, rencana operasional usaha, serta meningkatkan kapasitas SDM di Suriname.

Duta Besar RI untuk Republik Suriname Julang Pujianto menyatakan bahwa bantuan pemberdayaan UKM dipandang penting karena memiliki efek pengganda bagi suatu negara, terutama di sektor ekonomi.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan Indonesia dalam mengisi hubungan bilateral Indonesia dan Suriname, khususnya dalam bidang peningkatan kapasitas,” ujar dia.

Kerja sama pemberdayaan UKM juga sejalan dengan prioritas Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk mensinergikan penciptaan perdamaian dengan pembangunan berkelanjutan, dan upaya memelihara perdamaian melalui pengembangan ekonomi rakyat.

Lokakarya peningkatan kapasitas UKM di Suriname ini merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam bantuan pengembangan kapasitas dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan melalui pengiriman tenaga ahli (expert dispatch) di bidang UKM dengan topik “International Workshop on Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) Empowerment: Working Together to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs)”

Dalam periode 1998-2018, Indonesia telah menyelenggarakan 671 program peningkatan kapasitas yang diikuti sekitar 8.726 peserta dari berbagai negara berkembang.

Sementara dalam periode 2014-2018, Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari 270 program peningkatan kapasitas dengan 4.457 peserta.

Baca juga: Indofair 2017 perkuat kerja sama IKM Indonesia-Suriname
Baca juga: Suriname gerbang ekspor IKM Indonesia ke Amerika

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019