Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Daud Pekah mengatakan dua haji Debarkasi Aceh batal kembali ke tanah air bersama kelompok terbang (kloter) terakhir, lantaran masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

"Dengan tibanya Kloter 12 maka seluruh prosesi pemulangan jamaah haji Aceh sudah selesai, tinggal dua jemaah lagi yang nanti kita koordinasikan dengan panitia pusat," katanya, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh, di Banda Aceh, Ahad.

Dia menjelaskan, dua jamaah yang ditunda kepulangannya dari Arab Saudi yakni Aminah Muhammad Aji (61) asal Aceh Utara dan Mat Budin Abdul Latif (99) asal Aceh Tamiang.

"Aminah tergabung dalam Kloter 6, yang direncanakan akan berangkat kembali bersama Kloter 12. Tetapi, dibatalkan karena masih di rumah sakit Al Ansaar Madinah. Dia menjalani perawatan infeksi paru-paru dan juga menderita hipertensi, gula dan kepikunan," katanya.

Baca juga: Pemulangan jamaah haji Aceh berakhir

Baca juga: 388 haji debarkasi Aceh tersisa satu kloter di Arab Saudi


Sementara Mat Budin, kata Daud, merupakan jamaah tertua se-Aceh pada musim haji tahun ini yang tergabung dalam kloter 7. Ia juga masih dirawat di rumah sakit King Faisal karena diagnosa radang paru-paru kronis (COPD), gagal ginjal kronis (CKD) dan detak jantung yang tidak teratur.

"Ia belum direkomendasikan pulang karena masih tidak sadar. Saat ini ia dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit King Faisal dengan alat bantu pernapasan dan pemasangan selang nasogastrik (NGT). Dua jamaah ini akan pulang hingga dinyatakan layak terbang oleh petugas kesehatan Arah Saudi," katanya.

Hingga kloter terakhir tiba di Aceh, tercatat sebanyak 4.649 jamaah haji Aceh yang kembali dengan selamat ke tanah air, dari sebelumnya yang berangkat sebanyak 4.666 orang jamaah.

"Hingga saat ini sebanyak 15 orang jamaah haji Aceh yang meninggal dunia di Arab Saudi," katanya.*

Baca juga: 388 jamaah kloter 10 tiba di Aceh

Baca juga: Satu lagi haji asal Aceh meninggal di Arab Saudi


Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019