Indramayu (ANTARA) - Kepolisian Resor Indramayu, Jawa Barat, membuat sistem "anak asuh" bagi para pelajar asal Papua.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi mereka selama belajar di "Kota Mangga" itu.

"Kita akan buat 'sistem asuh' kepada semua pelajar asal Papua yang sedang belajar," kata Kapolres Indramayu AKBP Yoris M.Y Maulana Marzuki di Indramayu, Kamis.

Menurut Yoris, nantinya para pelajar akan mempunyai "bapak asuh" masing-masing satu orang polisi. Hal tersebut dilakukan agar apabila terdapat suatu hal yang membuat mereka tidak nyaman bisa langsung diinformasikan kepada pendampingnya.

Baca juga: Disdik imbau pelajar- mahasiswa Papua program ADEM-ADIK tidak pulang
Baca juga: 28 pelajar SMP-SMA Papua yang studi di Tomohon pulang ke Timika
Baca juga: Polda DIY ajak pelajar asal Papua rayakan HUT Polwan


Saat ini ada sebanyak sembilan pelajar asal Papua yang  menempuh pendidikan di Kabupaten Indramayu.

"Perlu diketahui mereka di sini ada yang menjadi santri di Pesantren Al-Ishlah Tajug Balongan, ada juga yang kuliah di Akamigas Indramayu," tuturnya.

Pelajar asal Papua Salijah Djonler (20) mengaku merasa nyaman selama menempuh pendidikan di Kabupaten Indramayu. Dia sudah empat tahun lamanya merantau dari Marauke (Papua) untuk belajar di Pondok Pesantren Al Ishlah Tajug Balongan.

"Di sini saya diterima dengan baik, tidak ada diskriminasi sama sekali," katanya.

Salijah yang sekarang duduk di Lelas XII SMA Al Ishlah itu berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku kuliah di Indramayu.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019