Saya lebih khawatir tentang Brexit, karena ada rasa puas diri di UE tentang hal ini
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Asia naik pada awal perdagangan Kamis pagi, karena harapan mencairnya friksi perdagangan Amerika Serikat dan China serta ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memulai gelombang pelonggaran moneter oleh bank-bank sentral global.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen dan indeks saham Nikkei Jepang naik satu persen serta saham Australia menguat 0,41 persen.

Saham berjangka AS melonjak dan safe-havens seperti yen dan emas jatuh setelah Presiden AS Donald Trump setuju untuk menunda kenaikan tambahan dalam tarif barang-barang China selama dua minggu atas permintaan Wakil Perdana Menteri China Liu He “sebagai isyarat niat baik."

Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring naiknya bursa saham Asia

Harga minyak naik di Asia, rebound dari kejatuhan pada Rabu (11/9/2019), di tengah harapan anggota OPEC akan memangkas produksi untuk mendukung harga.

Setiap berkurangnya kekhawatiran tentang perang perdagangan AS-China cenderung membantu ekuitas dan memperpanjang reli mereka bulan ini setelah Agustus yang kacau.

Investor juga menunggu pertemuan ECB pada Kamis untuk melihat seberapa jauh pembuat kebijakan akan mendukung ekonomi yang lesu, mengingat risiko yang ditimbulkan oleh perceraian Inggris dari Uni Eropa, yang biasa disebut dengan Brexit.

"Pernyataan Trump kemungkinan akan memberikan sedikit 'jus' di pasar, tetapi itu bisa hilang besok," kata Hugh Dive, kepala investasi di Atlas Funds Management di Sydney.

"Beberapa orang di pasar bereaksi terhadap perubahan kecil dalam posisi negosiasi karena Trump bernegosiasi di tempat terbuka. Saya lebih khawatir tentang Brexit, karena ada rasa puas diri di UE tentang hal ini. "

Saham berjangka AS naik 0,57 persen di Asia pada Kamis setelah S&P 500 berakhir 0,72 persen lebih tinggi di New York pada Rabu (11/9/2019).

Dolar sempat naik ke tertinggi enam minggu di 108,04 yen sebelum memangkas sedikit kenaikannya menjadi diperdagangkan naik 0,12 persen pada 107,36 yen.

Harga spot emas turun 0,23 persen menjadi 1.492,80 dolar AS per ounce.

Penundaan Trump atas tarif tambahan untuk barang-barang China datang satu hari setelah China mengatakan akan membebaskan 16 jenis produk AS dari tarif impor.

Dua ekonomi terbesar di dunia itu telah terkunci dalam pertempuran perdagangan selama setahun terakhir yang telah mengancam mendorong ekonomi lain ke dalam resesi.

Sikap itikad baik meningkatkan harapan kedua belah pihak dapat mempersempit perbedaan mereka sebelum melanjutkan pembicaraan tingkat kerja pada pertengahan September dan negosiasi perdagangan tingkat tinggi yang diharapkan pada Oktober.

Euro bertahan stabil di 1,1013 dolar AS tetapi diperdagangkan mendekati level terendah satu minggu. ECB diperkirakan akan mengungkap langkah-langkah stimulus baru pada Kamis, tetapi langkah pastinya masih jauh dari pasti.

Jerman berisiko jatuh ke dalam resesi dan ekspektasi inflasi merosot, tetapi Presiden ECB Mario Draghi, yang menyerahkan kepemimpinan bank sentral kepada Christine Lagarde pada akhir Oktober, akan menghadapi perlawanan terhadap pelonggaran agresif dari anggota ECB yang lebih konservatif.

Minyak mentah AS naik 0,77 persen menjadi 56,18 dolar AS di Asia pada Kamis pagi. Kontrak berjangka jatuh lebih dari dua persen pada Rabu (11/9/2019) menyusul laporan bahwa Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran, yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak.

Pedagang Asia kemungkinan fokus pada keputusan OPEC pada Rabu (11/9/2019) untuk memangkas perkiraan permintaan minyak global pada 2020. OPEC juga mengatakan semua produsen memiliki tanggung jawab bersama untuk mendukung pasar minyak.

Baca juga: ECB pertahankan stimulus moneter untuk kawasan euro
Baca juga: BI: kebijakan moneter butuh stimulus fiskal

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019