Masih terbuka luas peluang bagi investor asal Amerika menanamkan modalnya di berbagai sektor di Maluku. Kami siap memberikan kemudahan investasi.
Ambon (ANTARA) - Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS), Mark McGovern berkunjung ke Ambon dan bertemu dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail, Jumat, untuk membahas peluang investasi saling menguntungkan dan dapat dilakukan kedua negara tersebut.

Konjen AS, Mc Govern didampingi Konsul Politik dan Ekonomi, Andrew Kelly dan Spesialis Politik dan Ekonomi, Yessika Indarini, menyatakan kehadirannya selain merayakan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Amerika Serikat, juga menghadiri peringatan HUT ke-83 Gereja Protestan Maluku (GPM) 6 September serta HUT ke-444 Kota Ambon pada 7 September 2019.

"Saya senang sekali dapat berkunjung ke Ambon. Kota ini sangat indah dan masyarakatnya sangat ramah," ujar Konjen Mark usai bertemu dengan Gubernur Maluku Murad Ismail.

Ia juga menyatakan kekaguman dan kebanggaannya dapat menghadiri dua momentum penting bagi warga kota Ambon dan Maluku yakni HUT GPM dan HUT kota Ambon.
Gubernur Maluku, Murad Ismail berdialog dengan Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat Mark McGovern, di Ambon, Jumat (6/9). Kunjungan Konjen selain untuk membicarakan peluang investasi di Maluku, juga untuk menghadiri HUT ke-83 Gereja Protestan Maluku pada 6 September 2019 dan HUT ke-444 Kota Ambon yang jatuh pada 7 September 2019. (Jimmy Ayal)


Saat bertemu Gubernur, Konjen Mark menanyakan prioritas Gubernur Murad selama masa kepemimpinan lima tahun, khususnya peluang investasi yang dapat dilakukan di provinsi tersebut.

Berbagai masukan yang diperoleh terutama peluang investasi di Maluku akan disampaikan kepada para investor di negara adidaya tersebut, sehingga terjalin kerjasama saling menguntungkan.

Menjawab hal tersebut, Gubernur Murad menegaskan, Maluku memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah tetapi belum dikelola optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

"Maluku memiliki potensi sangat besar terutama di sektor kelautan dan perikanan mencapai 4,66 juta ton per tahun dengan kontribusi kepada negara sebesar 30 persen. Produksi perikanan yang dihasilkan dari Maluku baru mencapai 12 persen dari potensi yang ada," katanya.

Selain perikanan, potensi pertambangan serta minyak dan gas (migas) di maluku sangatlah besar baik berupa emas, nikel, minyak serta gas bumi.

"Ada 16 cekungan di Maluku. Sampai saat ini baru satu cekungan yang beroperasi yakni di Bula, Seram Bagian Timru (SBT), tiga cekungan telah dieksplorasi dan tinggal diproduksi, salah satunya yakni Blok Masela yang akan diproduksi mulai 2027," katanya.

Murad juga berharap kunjungan Konsul AS ke Maluku itu dapat menindaklanjuti kunjungannya ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Jambore Pramuka Dunia ke-24 tahun 2019 yang dipusatkan di Charleston, West Virginia, Amerik Serikat, 1 Agustus 2019 lalu.

"Saat itu saya berkesempatan bertemu dengan puluhan investor AS dan mereka berminat berinvestasi di sektor pertanian terutama komiditi cengkih, pala dan kayu manis serta perikanan," ujarnya.

Gubernur juga menyatakan, pihaknya berencana menghadiri undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC dalam rangka promosi produk pertanian, khususnya rempah pala dan cengkih pada 11 - 14 September 2019 di Baltimore, Maryland.

"Masih terbuka luas peluang bagi investor asal Amerika menanamkan modalnya di berbagai sektor di Maluku. Kami siap memberikan kemudahan investasi," ujarnya.

Baca juga: Soal moratorium laut, Gubernur Maluku tagih janji Menteri Susi
Baca juga: Gubernur Murad serukan moratorium Laut Maluku, ini alasannya
Baca juga: Buntut ancaman moratorium laut Maluku, Tim KKP temui Gubernur

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019