Padang (ANTARA) - Presiden ASEAN Federation of Cardiology periode 2006-2008 yaitu organisasi kumpulan dokter jantung negara ASEAN Prof. dr. dr. Idris Idham, Sp. JP (K), FIHA, FESC, FACC, FAsCC memotivasi almamaternya di SMP 10 Kuranji Padang dengan pesan agar tidak menyerah pada nasib dan berupaya menggapai mimpi dengan sekuat tenaga.

"Tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan punya tekad yang kuat dan mau berusaha keras, pasti ada jalan untuk mencapai cita-cita," katanya di hadapan  alumni dan siswa SMP 10 Kuranji di Padang, Sabtu.

Ia bercerita, meski terlahir dari keluarga kurang mampu, namun sejak kecil sudah bercita-cita menjadi dokter.
Baca juga: Ketua Umum PPIT bagikan kiat sukses kuliah di luar negeri

Cita-cita itu tertanam saat ia dibawa orang tuanya berobat ke dokter Lim di Kampung Pondok, Padang. Kesan itu sangat mendalam sehingga ia pun ingin menjadi seorang dokter.

Meskipun orang kampung dan kerabatnya banyak yang mencibir, namun ia tetap memegang teguh cita-citanya.

Beruntung keinginannya itu mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya, meskipun kondisi ekonomi yang kurang membuat sangat banyak kendala yang harus dihadapi.

"Hampir saja tidak jadi kuliah karena kasihan pada orang tua yang tidak punya uang. Tetapi ada jalan yang diberikan Tuhan melalui tangan teman-teman," ujarnya.

Bermodal uang Rp5.000 pada tahun 1963, yang setengahnya sudah habis untuk ongkos, ia bertolak untuk kuliah FK UGM.
Baca juga: Tiga hal untuk mahasiswa baru agar sukses kuliah
Baca juga: Jago-jago olahraga berbagi kiat sukses dengan pelajarpai

Dengan segala keterbatasan, Idris Idham akhirnya menyelesaikan pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia (1983), kemudian meraih gelar Doktor di Universitas Airlangga pada tahun 2000.

Saat itu Prof. dr. dr. Idris Idham, Sp. JP (K), FIHA, FESC, FACC, FAsCC menjadi Guru Besar Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Kolegium Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter (1994-1998), Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (1995-1999).

Secretary and Treasure Asean Federation of Cardiology (1994-1998), Presiden ASEAN Federation of Cardiology (2006-2008), Ketua Badan Pengawas Klub Jantung Sehat / Yayasan Jantung Indonesia (1993-2003).
Baca juga: FIFGroup sambangi Unibra berbagi kisah sukses kepada mahasiswa
Baca juga: Fisipol UM Palangkaraya perluas kuliah lapangan luar negeri


Ketua Dewan Penasihat PB IDI (2010-2013), Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (PP PERKI), tahun 2008 sampai sekarang.

Ia menegaskan pesan bahwa anak-anak dari pinggiran kota, dari keluarga kurang mampu juga bisa berprestasi dan berhasil menggapai cita-cita.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP 10 Padang, Dewi Anggraini mengatakan motivasi dari alumni yang berhasil sangat berarti untuk siswa.

"Mudah-mudahan siswa terpacu untuk bisa meraih cita-citanya," ujarnya.
Baca juga: FIFGroup berbagi kisah sukses dengan mahasiswa Samarinda
Baca juga: Mahasiswa Fisipol UMP korwil Festival Pemuda tingkat nasional


Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019