Semakin dia dekat sama publik, semakin dia bisa mengaspirasikan keinginan publik sehingga pelan-pelan persepsi negatif soal DPR bisa dikurangi, kata Arya
Jakarta (ANTARA) - Calon anggota DPR RI terpilih yang akan mewakili rakyat pada periode 2019-2024 diingatkan untuk menghindari korupsi demi memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga itu.

"Saya pikir anggota DPR baru nanti harus menghindari jebakan korupsi, sebab data nyata dari KPK itu menunjukkan bahwa di tahun politik tingkat tangkapan terhadap orang-orang sebagai anggota DPR meningkat tajam," ujar peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes di Jakarta, Kamis.

Menurut Arya, caleg DPR RI terpilih harus menghindari jebakan korupsi politik dalam internal seperti kongkalikong untuk proyek tertentu.

Baca juga: Menanti kiprah tujuh politikus perempuan di lembaga legislatif

Sebagai anggota DPR yang harus mendengarkan aspirasi publik, wakil rakyat harus memahami kekhawatiran serta isu pembahasan publik.

"Semakin dia dekat sama publik, semakin dia bisa mengaspirasikan keinginan publik sehingga pelan-pelan persepsi negatif soal DPR bisa dikurangi," kata Arya.

Selanjutnya, ia menekankan pentingnya peran kontrol legislatif terhadap eksekutif agar DPR tidak sekedar menjadi "stempel" untuk eksekutif.

Arya mengatakan, anggota DPR harus cermat, mau membangun diskursus dan terus melakukan perdebatan terkait kebijakan.

Baca juga: Jimly sebut lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif diperkuat

"Kebijakan yang lahir dari adanya diskursus itu rentan ditolak sama publik, rentan di amendemen. Jadi mereka harus melakukan fungsi kontrol yang efektif juga," ucap Arya.

Pada Sabtu (31/8), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan melakukan rapat pleno terbuka penetapan calon anggota DPR RI terpilih serta calon anggota DPD RI.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019