Memang dua kabupaten (Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara) itu menempati posisi menengah ke bawah dari segi kriminalitas. Apalagi kalau PPU relatif sedikit angka kriminalitas mau pun permasalahan sosial
Jakarta (ANTARA) - Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana mengatakan tingkat kriminitas di daerah calon Ibu Kota RI, tergolong rendah.

"Memang dua kabupaten (Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara) itu menempati posisi menengah ke bawah dari segi kriminalitas. Apalagi kalau PPU relatif sedikit angka kriminalitas mau pun permasalahan sosial," kata Kombes Ade dalam konferensi pers Rakernis Divhumas Polri, Jakarta, Rabu.

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Mabes Polri mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah terkait rencana kepindahan Ibu Kota RI.

Nantinya beberapa satuan kerja Mabes Polri akan dipindahkan secara bertahap ke Ibu Kota baru. Namun, sejumlah satker akan tetap di Jakarta.

"Satker yang pindah, unsur Kapolri, Wakapolri, Irwasum, staf pendukung seperti SDM, sarana prasarana, asops," kata Dedi.

Menurut dia, kualitas pelayanan kepolisian di Jakarta tidak akan dikurangi meski Ibu Kota RI dipindahkan. "Pelayanan di sini (Jakarta) tidak akan dikurangi. Tapi unsur pelayanan di Kaltim harus ditingkatkan," tuturnya.

Presiden RI Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur. Presiden memutuskan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan alasan mengurangi beban Kota Jakarta yang sudah berat.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019