Tidak ada yang tidak mungkin meskipun dari daerah, adik-adik ini menjadi orang terpilih. Insya Allah menjadi pimpinan BUMN ke depan dan akan menduduki jabatan penting di negeri ini.
Jakarta (ANTARA) - Jari-jemari Rita dan Amin lincah membentuk gestur yang bermakna hingga gelak tawa keduanya pun pecah.

Cara berkomunikasi Amin dan Rita mungkin berbeda, tapi keduanya mampu meraih prestasi layaknya sesama peserta terpilih dari Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN), BUMN Hadir untuk Negeri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Rita Melisa, di usia belianya yang masih 17 tahun telah mengukir prestasi, di antaranya Juara 2 Menari dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) tingkat Provinsi.

Tidak berhenti di situ, siswa kelas XI Sekolah Luar Biasa Negeri Lubuk Linggau, Sumatera Selatan itu juga mengantongi Juara 2 Modeling.

Ia juga menyabet posisi runner up Lomba Merangkai Bunga dan Menghias Hantaran.

Ditemani gurunya yang bernama Yuniarti, Rita mengungkapkan dirinya juga gemar menari dan sempat tampil di acara puncak SMN di depan peserta serta para Direksi BUMN, di antaranya PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Pelindo II (Persero).

Keterbatasan dalam pendengaran tidak membuatnya patah semangat untuk terus belajar, dalam tari-menari Ia menekuninya dengan hitungan dan kode.

“Ia rajin sekali berlatih, tidak malas ke sekolah kecuali sakit,” kata Yuniarti mengartikan bahasa isyarat Rita.

Rita mengaku akan terus belajar agar cita-citanya menjadi juru masak (chef) bisa tercapai suatu saat nanti.

Setelah menamatkan SLB, Rita akan mengikuti program binaan dari Dinas Lubuk Linggau dalam pelatihan untuk mengasah keterampilannya.

“Kami mengarahkan anak-anak ini untuk mengikuti kursus ada di tempat kami atau biasanya ada di Dinas Sosial Lubuk Linggau untuk melatih keterampilan anak-anak berkebutuhan khusus, beberapa tahun kembali pulang sudah terampil,” ujarnya.

Rita pun merasa bangga bisa terpilih dari sejumlah siswa-siswi termasuk dari sekolah reguler untuk mengikuti program SMN.

Gadis berhijab itu berjanji akan menceritakan pengalamannya dalam kegiatan SMN kepada teman-temannya di Lubuk Linggau dan mengajak untuk terus berprestasi.

Ia pun berpesan kepada seluruh anak Indonesia untuk terus semangat belajar dan mengejar cita-cita dan jangan jadikan keterbatasan sebagai halangan.

Peserta lainnya, yaitu Amin asal Palangka Raya Kalimantan Tengah juga tidak kalah berprestasi di antara peserta lainnya.

Ia pernah menjuarai Lomba Menari Tingkat Provinsi dan sampai saat ini terus Ia kembangkan agar cita-citanya menjadi penari profesional bisa tercapai.

Siswa yang memiliki nama lengkap Muhammad Amin Badali itu aktif di sanggar tari di mana Ia tinggal, yakni Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

“Anak-anak seperti Amin ini dianugerahi penglihatan yang kuat sekali, sehingga belajarnya dengan kode dan menghitung. Ia bisa cepat menyesuaikan dengan instrumen yang ada, secara bertahap kita kurangi (pendampingan) dan lepas sehingga secara alamian bisa memperagakan dari narasi yang dibuat,” ujar pembimbing Amien, Joko Waluyo.

Siswa Kelas XI SLB Negeri Katingan Hilir itu pun suka berolahraga, tidak tanggung-tanggung olahraga yang digemarinya adalah Pencak Silat dan sudah menyabet sabuk merah.

Meskipun berbeda dengan teman-teman sebayanya, Amin mengaku tidak pernah mendapatkan perlakukan berbeda.

“Semua berkawan,” kata Joko mengartikan bahasa isyarat Amin.

Seperti halnya dalam rangkaian kegiatan SMN, Joko mengaku sempat khawatir anak-anak bimbingannya akan merasa rendah diri dan dibedakan, namun semua berbaur dan saling membantu.

Meskipun Amin sudah menjejakkan kaki di Ibu Kota, Ia mengaku tidak akan berkarier di Jakarta, tetapi akan mengembangkan daerahnya di mana Ia berasal, yakni Kalimantan Tengah.

Terus belajar dan berprestasi adalah caranya untuk menunjukkan kepada teman-teman lainnya untuk turut termotivasi agar meraih cita-cita.

Peserta SMN Asal Kalsel menampilkan seni tari piring dari Sumbar, pada acara penutupan kegiatan SMN 2019 program BUMN Hadir Untuk Negeri. (ANTARA/Agung Pambudi)
 

Calon Pemimpin Masa Depan

Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian BUMN Hambra Samal berharap peserta SMN sebagai salah satu program Kementerian Badan Usaha Milik Negara diharapkan menjadi pemimpin perusahaan BUMN di masa depan.

"Diharapkan dari peserta ini sudah bisa ada yang dilihat potensinya dan menjadikan pemimpin-pemimpin BUMN di masa depan," kata Hambra.

Hal senada juga disampaikan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Bayu Rafisukmawan sekaligus penanggung jawab SMN Kalteng mengatakan tujuan jangka panjangnya adalah mencetak pemimpin-pemimpin masa depan.

Untuk itu, ujar dia, selain seleksi akademik dan prestasi, calon peserta juga harus lolos seleksi karakter.

“Jangka pendeknya, mereka melihat daerah lain, oh ternyata kita punya saudara di wilayah lain, mengenal budayanya. Jangka panjangnya, mempunyai wawasan lebih luas gunakan kehidupan yang akan datang,” ujar Hambra.

Selain itu, Direktur Teknik Pelindo II PIC Sumsel Dani Rusli yang juga sebagai Penanggung Jawab SMN Sumsel sepakat bahwa siswa-siswi dari Palembang dan Palangka Raya tersebut diharapkan menjadi pimpinan BUMN ke depan.

"Tidak ada yang tidak mungkin meskipun dari daerah, adik-adik ini menjadi orang terpilih Insya Allah menjadi pimpinan BUMN ke depan akan menduduki jabatan penting di negeri ini," kata Dani Rusli.

Dani menegaskan bahwa Kementerian BUMN bersama-sama dengan seluruh BUMN, dalam hal ini Pelindo II, AP II, PTPN 7, Perumnas, dan Garuda Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam pelaksanaan program SMN yang merupakan bagian dari implementasi BUMN Hadir Untuk Negeri

Terdapat 23 siswa terpilih asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dan 23 siswa terpilih asal Palembang, Sumatera Selatan hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan hingga penutupan.

SMN merupakan rangkaian kegiatan program BUMN Hadir Untuk Negeri yang digagas Kementerian BUMN dengan tujuan untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada pelajar.

Peserta diberikan materi Bela Negara dan Kebijakan Pertahanan Negara oleh TNI AL. Selain itu, mereka juga dibekali pelatihan jurnalistik dari Kantor Berita Antara.

Melalui program ini para siswa dikenalkan pada keragaman budaya dan tradisi, serta melihat dari dekat kehidupan masyarakat di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah , yang berjarak ribuan kilometer jauhnya dari tempat asalnya.

Baca juga: Legislator apresiasi RAPBN 2020 fokus tingkatkan SDM
Baca juga: Sastia, perempuan yang memimpin peneliti laki-laki di Jepang


Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019