Timika (ANTARA) - Jajaran TNI menyiapkan satu Satuan Setingkat Kompi/SSK dari Batalyon 754 ENK/Kostrad untuk membantu kepolisian dalam memulihkan situasi kamtibmas di Kota Timika, Papua pascaunjuk rasa anarkis yang dilakukan oleh warga Papua, Kamis.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan pasukan cadangan itu siap dikerahkan sewaktu-waktu jika diperlukan jika eskalasi situasi di Timika kembali memanas.

"Untuk hari ini sesuai dengan permintaan Kapolres Mimika, kami menyiapkan satu SSK prajurit Kodim 1710 Mimika dan Detasemen Kaveleri III Srigala Ceta. Satu SSK lagi kami siagakan di Mako Yonif 754/ENK. Yang jelas TNI siap memback-up penuh rekan-rekan kepolisian agar situasi keamanan di Timika segera pulih kembali," kata Letkol Nainggolan.

Dandim menyayangkan kegiatan unjuk rasa damai warga Papua di Timika berakhir ricuh dan anarkis pada Kamis petang di halaman Kantor DPRD Mimika.

Massa melempari pimpinan orasi, para anggota DPRD Mimika, Kapolres, Dandim dan aparat TNI-Polri dengan batu, merusak sejumlah kendaraan dan fasilitas Hotel Grand Mozza.

Unjuk rasa yang digalang oleh kelompok yang menamakan diri 'Solidaritas Masyarakat Papua Kota Timika Anti Rasisme/SMPKTAR' itu hendak menyampaikan aspirasi politik mengutuk tindakan rasis dan persekusi terhadap mahasiswa Papua yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu di Surabaya, Malang dan Semarang.

Baca juga: Humas Polda: Situasi Papua aman dan kondusif

Baca juga: Wiranto sebut Papua sudah kondusif

Baca juga: Kapolri: Situasi di Papua Barat berangsur kondusif

Baca juga: Organisasi Kepemudaan desak persoalan rasial di Surabaya diusut



"Sebenarnya kami berharap masyarakat bisa menyikapi masalah tersebut dengan bijak, dewasa dan hati yang sejuk. Namun kenyataannya malah terjadi tindakan anarkis berupa pelemparan batu ke arah aparat keamanan maupun fasilitas Kantor DPRD Mimika. Karena itulah Kapolres (AKBP Agung Marlianto) memutuskan untuk mendesak massa yang ada di depan gedung DPRD karena sudah mulai bertindak anarkis," jelas Letkol Nainggolan.
Kaca-kaca jendela Kantor DPRD Mimika di lantai dua dan tiga sisi barat hancur akibat dilempar batu oleh sejumlah pengunjuk rasa, Kamis (21/8) (ANTARA News Papua/Evarianus Supar)


Dandim mengimbau warga Timika agar menghentikan tindakan anarkis dengan merusak fasilitas umum, fasilitas pribadi berupa kendaraan dan rumah-rumah warga setempat.

"TNI dan Polri di Timika akan segera melakukan patroli, apakah 2x24 jam atau 3x24 jam. Kami memastikan stabilitas keamanan di Timika seluruhnya pulih kembali seperti sedia kala," tuturnya.

Saat terjadi aksi anarkis oleh massa pengunjuk rasa di halaman depan Kantor DPRD Mimika, Kamis, sejumlah anggota TNI dan Polri terluka akibat terkena lemparan batu.

"Anggota yang terkena lemparan batu yaitu personel Denkav III/Srigala Ceta mengalami luka di bagian kepala, sudah ditangani oleh tim kesehatan. Ada juga anggota Brimob terluka di bagian telinga," kata Letkol Nainggolan.

Pascaunjuk rasa anarkis warga Papua di Timika, Kamis, aparat mengamankan 45 orang, 20 orang diantaranya diamankan saat merusak Hotel Grand Mozza di Jalan Cenderawasih SP2 dan 15 orang lainnya yang diamankan merupakan aktivis Komite Nasional Papua Barat/KNPB.

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019