Jakarta (ANTARA) - Timnas balap sepeda Indonesia dipastikan sudah siap terjun pada kejuaraan Tour d'Indonesia (TdI) 2019 dan nama Woro Fitrianto melengkapi skuat Merah Putih pada kejuaraan internasional dengan level 2.1 UCI itu.

Manajer timnas balap sepeda Indonesia Oldy Sofyan Ali di Jakarta, Jumat mengatakan dipilihnya pebalap asal Batang, Jawa Tengah itu bukan tanpa alasan dan salah satunya adalah timnas membutuhkan seorang pebalap dengan spesialisasi tanjakan.

"Kita perlu climber. Kami melihat Woro cukup tepat. Di etape Jawa Timur dia sudah biasa dengan medannya. Kita berharap dia bisa perform," katanya.

Nama Woro memang belum cukup dikenal di kancah balap sepeda nasional. Namun, secara prestasi memang cukup layak untuk masuk timnas. Salah satu prestasi yang diraih adalah menjadi juara pada kejuaraan balap sepeda tanjakan Tour de Lawu, Karanganyar 2018 di kategori open nasional. Sebelumnya juga ada nama Warseno yang juga bersaing mengisi satu slot timnas.

Woro pada Tour d'Indonesia 2019 bakal saling menopang dengan empat pebalap lain yang sudah berpengalaman yaitu Projo Waseso yang merupakan sprinter, Hari Fitrianto, Bernard Benyamin Van Aert dan Delton Nur Arif Prayogo.

Timnas bakal bersaing dengan pebalap dari 20 tim baik dari dalam dan luar negeri. Selain timnas, Indonesia juga diwakili oleh tim PGN Road Cycling Team, KFC Cycling Team dan Customs Cycling Club. Tim yang turun juga diperkuat pebalap yang selama ini masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Untuk tim asing di antaranya adalah Thailand Continental Cycling Team (THA) yang diperkuat sang juara bertahqn Ariya Phounsavath. Selain itu ada Team Sapura Cycling (MAS), Terengganu Inc. TSG Cycling Team, Brunei Darussalam Continental Team (BRU), Vino-Astana Motors (KAZ) hingga UAE National Team.

Tour d'Indonesia 2019 sediri menempuh jarak 825,2 km dari Candi Borobudur, Jawa Tengah dan finis di Geopark Batur, Bali. Balapan sendiri terbagi dalam lima etape yaitu Candi Borobudur-Ngawi, Madiun-Batu, Batu-Jember, Jember-Banyuwangi dan Gilimanuk-Geopark Batur.

Dari lima etape tersebut, etape satu dan tiga cenderung datar. Untuk etape dua dan empat didominasi tanjakan yang cukup tinggi terutama di finis etape empat. Sedangkan etape lima lintasannya variatif (lintasan datar dan tanjakan).

"Untuk lintasan datar kami menyiapkan Projo Waseso. Harapan kami dia bisa mengambil podium di situ. Yang jelas tim akan berusaha meraih hasil terbaik," kata Oldy menambahkan.

Baca juga: Juara nasional tak ingin ketinggalan momen di Tour d'Indonesia 2019

Baca juga: Projo Waseso penasaran dengan Yellow Jersey Tour d'Indonesia 2019

Baca juga: Timnas siap tempur di Tour d'Indonesia 2019

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019