Seoul (ANTARA) - Korea Utara kembali meluncurkan sedikitnya dua proyektil ke perairan pada Jumat, kata militer Korea Selatan, sesaat setelah Pyongyang menyebut presiden Korsel "tak tahu malu" dan bersumpah bahwa pembicaraan antar-Korea tak akan dilanjutkan.

Korut memprotes latihan militer gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat yang dimulai pekan lalu, menyebutnya sebagai simulasi perang. Pihaknya juga menembakkan beberapa misil jarak dekat dalam beberapa pekan belakangan.

Korut menembakkan lagi dua proyektil rahasia ke perairan lepas pantai timur pada Jumat pagi, menurut pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel. Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menggelar pertemuan guna membahas peluncuran terbaru Korut tersebut.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan tidak melihat ancaman keamanan akibat peluncuran tersebut.

Pejabat AS, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan informasi awal mengindikasikan sedikitnya satu proyektil ditembakkan oleh Korut dan kemungkinan mirip dengan rudal jarak dekat yang diluncurkan sepekan sebelumnya. Pejabat lainnya menuturkan AS sedang berkonsultasi dengan Korsel dan juga Jepang.

Serangkaian peluncuran rudal memperumit upaya-upaya untuk melanjutkan kembali pembicaraan antara perunding AS dan Korut mengenai masa depan program misil balistik dan senjata nuklir Pyongyang.

Pembicaraan denuklirisasi mandek kendati terdapat komitmen untuk melanjutkannya yang disepakati pada pertemuan 30 Juni antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong Un.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang tangkap gelombang radio, diduga uji peluru kendali Korut
Baca juga: Jepang hentikan latihan serangan peluru kendali seusai KTT Kim-Trump
Baca juga: Korea Utara umumkan uji peluru kendali antarbenua berhasil
​​​​​​​
Baca juga: Korea Utara ditenggarai dapat hantam sebagian besar wilayah Amerika Serikat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019