Hanoi (ANTARA) - Vietnam berencana untuk mempercepat program privatisasi dengan menjual hampir 100 saham perusahaan milik negara hingga akhir 2020, termasuk saham pada Agribank, kata pemerintah Kamis malam (15/8).

Negara Asia Tenggara itu telah menjual saham di perusahaan-perusahaan negara dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kinerja mereka dan untuk mengisi kas pemerintah, tetapi langkahnya lebih lambat dibandingkan dengan yang dijadwalkan baru-baru ini.

Pemerintah sekarang berencana untuk menjual saham di 93 perusahaan hingga akhir tahun depan, katanya dalam sebuah pernyataan. Mereka akan memasukkan hingga 35% saham di Agribank - bank terbesar di negara itu dengan aset yang secara resmi dikenal sebagai Bank Vietnam untuk Pertanian dan Pembangunan Pedesaan - serta di Vietnam National Coal - Mineral Industries Holding Corp, penambang batubara terbesar di negara itu , dan di Vietnam Northern Food Corp.

Agribank, yang memiliki total aset hampir 56 miliar dolar AS, mengatakan pekan lalu pihaknya menargetkan laba sebelum pajak 10 triliun dong (429 juta dolar AS) tahun ini, naik 32,9% dari tahun lalu.

Pemerintah mengatakan juga akan menjual hingga 50% saham di operator telekomunikasi seluler MobiFone dan juga di Grup Pos dan Telekomunikasi Vietnam serta Grup Kimia Nasional Vietnam.

Selain itu pemerintah juga berencana untuk menjual hingga 100% Vietnam Paper Corp hingga akhir tahun depan dan dua unit pembangkit listrik dari Vietnam Electricity Group, katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Diplomasi ekonomi jaring peluang devisa sektor penerbangan Vietnam

Baca juga: Vietnam masih tempuh jalur diplomasi hadapi China di LCS

Penerjemah: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019