Moskow (ANTARA) -  Rusia bisa saja melarang ekspor kayu ke China kecuali jika Beijing mengambil tindakan untuk membantu mengurangi dampak pembalakan liar, kata salah satu menteri Rusia dalam wawancara yang dipublikasi pada Kamis.

Otoritas Rusia Agustus ini mengkaitkan beberapa kebakaran hutan besar yang melanda sebagian wilayah Siberia dalam beberapa pekan terakhir dengan pelaku pembalakan yang berupaya menyembunyikan kegiatan pembalakan liar tersebut.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Rusia, Dmitry Kobylkin, memanfaatkan wawancara dengan harian Vedomosti yang diterbitkan pada Kamis untuk mengadukan apa yang menurutnya sebagai sikap China yang mengecewakan terhadap masalah tersebut.

"Mereka datang, membeli kayau (ilegal) dan meninggalkan kami untuk membersihkan sisa-sisa kayu," kata Kobylkin mengenai pembalak China.

"China harus memahami secara jelas bahwa jika mereka tidak turun tangan mengatasi isu ini, maka kami tidak memiliki opsi lain kecuali melarang ekspor kayu."

Kobylkin ingin China membantu Rusia menanam pohon muda di perbatasan yang merupakan bagian Rusia  sebagai kompensasi atas  kerusakan yang disebabkan oleh pembalakan liar untuk memulihkan daerah itu bagi "anak-anak dan cucu-cucu kita." 

Rusia mengekspor 17,4 juta ton kayu pada paruh pertama 2019, menurut data dari Layanan Bea Cukai Federal.


Sumber: Reuters
​​​​​​​Baca juga: Xi, Putin bersua di St. Petersburg
Baca juga: Usaha nekat pemuda China tanpa tiket ingin nonton ke Rusia
​​​​​​​

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019