Bandung (ANTARA) - Merek fashion asal Amerika Serikat Timberland menciptakan sepatu yang terbuat dari bahan ramah lingkungan yakni dengan menggunakan teknologi ReBOTL atau mesin yang membuat sol sepatu dari campuran materi botol plastik dan karet daur ulang.
"Walaupun menggunakan materi daur ulang, kami menjamin bahwa untuk kualitas produk kami teruji. Bahkan, kami memastikan bahwa tidak ada penurunan kualitas jika dibandingkan dengan Timberland keluaran lama," kata Brand Manager Timberland Indonesia Anita Hartanus, di Bandung, Jumat.
Selain sepatu, Timberland juga memanfaatkan bahan ramah lingkungan pun digunakan untuk produk yang lain misalnya, jaket bomber Head W Do Good ‘Owl dengan kain ripstop dari pengolahan sampah plastik.
Timberland, kata Anita, akan terus fokus mengaplikasikan konsep daur ulang dalam setiap produknya dan hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye peduli lingkungan.
Dia menuturkan sekitar 80 persen material untuk produknya menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan upaya ini sudah konsisten dilakukan sejak tahun 2001.
"Progresnya memang tahun demi tahun terus meningkat untuk menggunakan bahan daur ulang, mulai 10 persen, 20 persen akhirnya sampai sekarang udah 80 persen produk kami menggunakan materi daur ulang," kata dia.
Saat ini, Timberland membuka toko baru di Paris Van Java (PVJ) Bandung.
Lebih lanjut ia mengatakan hingga saat ini di seluruh dunia, Timberland sudah memanfaatkan kembali 310 juta botol air plastik untuk didaur ulang.
Ia menargetkan pada tahun 2020 seluruh jenis sepatunya telah berbahan daur ulang dan kebijakan itu juga menegaskan bahwa Timberlang berpartisipasi aktif dalam kegiatan go green dengan konsep reduce, reuse dan Recycle.
Aktifitas Timberland untuk menyelamatkan bumi dari bahaya sampah plastik pun dilakukan dengan memberikan diskon kepada konsumennya.
Dengan membawa dan menukar botol plastik, pembeli akan mendapatkan diskon 20 persen.
Kegiatan itu rencananya direalisasikan pada bulan Mei 2019 dan nantinya, botol plastik tersebut akan didonasikan kepada badan usaha yang mendaur ulang sampah plastik menjadi barang ekonomis.
Gerakan lain yang bertema semangat menjaga lingkungan pun dilakukan dengan cara mengajak sejumlah klub motor di Bandung untuk touring sambil memunguti sampah plastik di sana.
"Kebetulan, Timberland looks-nya cocok dengan bikers jadi kami mengajak mereka. Bersama-sama kami coba mengumpulkan sampah plastik, dan memperkenalkan bagaimana membantu lingkungan hidup dari diri kita masing-masing," ujar Anita.
Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2015, Timberland memiliki 16 offline store di enam kota besar. Untuk mengakselerasi konsumen, pihaknya akan membagi fokus dengan membuat website commerce.
"Online baru lima persen, kita belum ada websitene commerce, kita masih di dalam market e commerce yang sudah ada," kata dia.
Baca juga: Kertajaya Padalarang dapat apresiasi desa wisata ramah lingkungan
Baca juga: Cukai untuk plastik tak ramah lingkungan dikenakan tahun depan.
Sepatu dan jaket ini terbuat dari bahan ramah lingkungan
Jumat, 26 April 2019 15:07 WIB