Cianjur (Antaranews Jabar)- Kapolri Jendral Tito Karnavian, berharap Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) dapat berkontribusi untuk perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Parmusi merupakan organisasi yang ikut berkontribusi mendirikan negara ini. Hingga saat ini, Parmusi pun masih berkiprah dalam membangun NKRI dalam berbagai bidang tidak hanya melalui dakwah," katanya saat membuka Jambore Dai Parmusi di Bumi Perkemahan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
Selama itu pula tambah dia, Parmusi membangun persaudaraan dari berbagai suku yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga persaudaraan tersebut dapat terjaga dengan baik meskipun anggotanya berada di daerah yang non muslim sekalipun.
Keberadaan Parmusi tutur dia, harus menjadi contoh bagi organisasi Islam lain yang selama ini telah memiliki anggota yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, untuk menjalankan dakwah tanpa harus membedakan suku dan wilayah.
"Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki warga kelas menengah lebih banyak. Sehingga mereka memiliki kemampuan yang tinggi termasuk untuk berinovasi dan terus berkembang," katanya.
Pihaknya berharap Parmusi sebagai organisasi yang besar, ikut serta meningkatkan warga kelas menengah guna mempercepat pembangunan yang akan mendongkrak perekonomian warga.
Kapolri juga berharap organisasi itu melakukan pembinaan bagi warga kelas bawah untuk meningkatkan pemikiran dan taraf hidupnya sehingga percepatan perekonomian terwujud.
"Melalui Jambore Dai ini, saya berharap berbagai materi dapat menambah ilmu para dai dan daiyah, termasuk materi untuk meningkatkan perekonomian di wilayah tempat tinggalnya, sebagai bentuk kontribusi membangun ukuwah antarumat untuk meningkatkan status ekonomi," katanya.
Ia menambahkan, melalui peserta jambore dari berbagai daerah di Indonesia, pihaknya berharap terus ?menjaga persaudaraan sekalipun dengan umat dari agama lain dan dapat mempraktekkan materi yang didapat saat kembali ke kampung halamannya masing-masing.
"Kami juga berharap para dai dapat menepis isu atau hoax yang saat ini merajalela seiring berkembangnya media sosial. Mari sama-sama kita menjaga persaudaraan ini tetap utuh dan bersama-sama membangun perekonomian melalui dakwah islamiyah," katanya.
Jambore Nasional tersebut diikuti sekitar 5.000 peserta dari seluruh Indonesia.