Bandung (Antaranews Jabar) - Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN), Indonesia Re menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam bidang statistik dan aktuaria penghitungan tarif asuransi kebakaran.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia Re dan ITB yang diwakili Fakultas Matematika dab Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Direktur Indonesia Re, Kucu A. Hutagalung mengatakan, sebagai perusahaan reasuransi nasional, Indonesia RE ingin seluruh aktivitas operasional dalam memenej risiko berdasarkan dari ilmu pengetahuan metode-metode kuantitatif yang ada.
"Jadi bukan semata-mata kebiasaan cara lama, tapi sudah menggunakan dalam hal ini metode statistik dan aktuaria," ujar Kucu di ITB, Kota Bandung, Jumat.
Ia menjelaskan data asuransi kebakaran saat ini diakumulasi oleh Badan Pusat Pengelola Data Asurasi Nasional (BPPDAN). Jutaan data berhasil dihimpun sejak tahun 1993, di mana Indonesia Re kini bertugas sebagai pengelolanya.
"Jadi kami berpikir sudah seharusnya kita mengelola data tersebut untuk mendapatkan gambaran data realistis untuk risiko kebakaran, makanya kita datang ke ITB. Kan, ilmu untuk kuantitatifnya ada di ITB," kata dia.
Menurut dia, mekanisme kerja sama ini akan tertuang dalam menentukan metodologi penghitungan tarif asuransi kebakaran. Nantinya, rancangan metodologi tersebut akan diusulkan kepada lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan asosiasi perusahaan asuransi.
"Sebenarnya yang ingin kita capai, membuat tarif yang baik untuk asuransi kebakaran. Tarif yang baik itu yang merepresentasikan tingkat risiko, untuk ini lah dilakukan statistik dan aktuaria," kata dia.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA, Abdul Waris, menyambut baik kerja sama ini. Usai penandatanganan kerja sama ini, ITB akan mengkaji metodologi penghitungan tarif asuransi kebakaran untuk nantinya dijadikan acuan penetapan tarif.
"Nanti teman-teman di ITB akan membantu untuk mengembangkan metode perhitungannya terus pihak Indonesia Re akan keluar dengan harga standar mereka," katanya.
Indonesia Re -ITB kerja sama bidang statistik
Jumat, 13 Juli 2018 15:21 WIB