Cirebon (Antaranews Jabar) - Ketua Penanggungjawab Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Provinsi Jawa Barat Banun Harpini mengatakan Kabupaten Cirebon masih tertinggal dari target luas tambah tanam periode Mei 2018, dari 11 ribu hektare, baru tercapai 4.900 hektare.
"Padahal bulan Mei tersisa beberapa hari saja, hal ini perlu dicarikan solusi agar target bisa sesegera mungkin terpenuhi," kata Banun, di Cirebon, Kamis.
Dengan kondisi seperti itu, kata Banun, perlu dicarikan solusi bersama agar ketertinggalan ini dapat dikejar dan nantinya target panen pada masa tanam bulan April sampai September 2018 dapat tercapai.
"Ini soal pasokan pangan khusus beras ke depan, jadi soal luas tambah tanam untuk menjamin pasokan adalah langkah awal yang penting," ujarnya lagi.
Dari data di lapangan, ujar Banun, Kabupaten Cirebon tahun 2017 dilanda hama wereng, sehingga tidak dapat mencapai target seperti sebelumnya pada tahun 2016.
Namun, dengan kerja sama yang baik dari seluruh jajaran tim upsus di Kabupaten Cirebon, hama itu dapat dikendalikan.
Menurutnya, permasalahan penanganan hama dan alat mesin pertanian sudah dapat diatasi, kini saatnya menyemangati petani untuk kembali melakukan penanaman padi.
"Klowor, penyakit yang disebabkan hama wereng sudah dapat kami atasi, saatnya memacu kembali semangat petani untuk mengejar target luas tambah tanam," katanya pula.
"Masalah air, alat dan mesin pertanian, pupuk dan benih menjadi perhatian Kementan, agar petani dapat terus menanam dengan jadwal yang ditentukan dan pasokan beras terjaga," kata Banun.
Target luas tambah tanam Cirebon belum terpenuhi
Kamis, 24 Mei 2018 9:57 WIB