Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melibatkan kalangan santri dan kiai dari berbagai pondok pesantren untuk bersama-sama melakukan gerakan amal dalam mitigasi dan penanganan bencana alam.
"Bencana harus dikeroyok dalam penanggulangannya, tidak cukup dengan bantuan pemerintah," kata Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dalam pelatihan mitigasi bencana bagi santri dan kiai di Pendopo Lama, Tasikmalaya, Rabu.
Ia menuturkan, kegiatan yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya itu bertujuan memberikan pemahaman tentang mitigasi dan penanganan bencana di kalangan pondok pesantren.
Menurut Uu, potensi bencana alam di Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi sehingga perlu diwaspadai dan butuh kesiapan bagi seluruh elemen masyarakat untuk melakukan gerakan saling membantu warga yang menjadi korban bencana.
"Kabupaten Tasikmalaya ini masuk rawan bencana di tingkat provinsi dan nasional. Karena itu, perlu melibatkan santri dan kiai, di samping Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan BPBD," katanya.
Ia menyampaikan, ancaman bencana alam di Tasikmalaya berupa longsor, banjir, pergerakan tanah, gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi yang sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa dapat diprediksi.
Ia berharap kepeduliaan semua kalangan, khususnya santri dan kiai, dapat membantu pertolongan dan evakuasi warga ketika terjadi bencana alam sehingga dapat mengurangi risiko bencana.
"Peran ulama tak hanya pertolongan, tapi juga nasihat agar yang dilanda bencana sabar. Disuruh sabar oleh orang biasa dan oleh kiai itu beda, kalau sama kiai akan diterima hati nurani masyarakat," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya EZ Alfian mengatakan, pelatihan tanggap bencana akan berlangsung selama satu hari dengan materi tentang berbagai potensi bencana dan cara penanganannya.
Ia menyampaikan, peserta yang terlibat dalam pelatihan itu sebanyak 225 orang perwakilan dari seluruh pondok pesantren yang tersebar di 39 kecamatan.
"Melalui pelatihan ini, pondok pesantren terpanggil untuk membantu penanganan bencana, membantu masyarakat yang terdampak bersama kami (BPBD)," katanya.
Pemkab Tasikmalaya libatkan pesantren untuk tanggulangi bencana
Kamis, 8 Februari 2018 6:13 WIB