Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan merencanakan pembangunan saluran bawah tanah untuk mengatasi banjir yang rawan terjadi di RW 08 Kelurahan Babakan, Kecamatan Ciparay.
Ia menjelaskan, secara topografis kawasan itu menjadi titik kumpul aliran air dari barat ke timur sehingga membutuhkan saluran bawah tanah yang berkapasitas besar.
“Dari sini air itu berkumpul karena kontur tanahnya. Maka, menurut perhitungan saya, mesti bikin saluran pembuangan air di bawah jalan. Jadi air tetap mengalir lewat bawah tanah,” kata Farhan melalui siaran persnya, Rabu.
Ia menilai, kanal atau saluran air besar menjadi opsi yang paling realistis dibandingkan pembangunan danau resistensi yang memerlukan pembebasan lahan dan berpotensi menimbulkan dampak sosial.
Farhan menegaskan, Pemerintah Kota Bandung akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena sebagian infrastruktur berada di bawah kewenangan pusat.
“Jalan Soekarno-Hatta ini kan milik pemerintah pusat. Kita lagi berjuang supaya pusat segera menurunkan anggaran. Saya sama Pak Gubernur sudah janji, tinggal nunggu Pak Menteri bilang iya,” jelas Farhan.
Selain penanganan teknis, Farhan menyoroti bangunan yang berdiri di atas selokan dan mempersempit aliran air sehingga perlu ditertibkan sesuai prosedur yang berlaku.
“Bangunan ini jelas-jelas di atas selokan, mesti dibongkar. Persuasif saja, tiga kali peringatan. Kalau tidak bisa, ya kita yang bongkar,” kata Farhan.
