Bandung (ANTARA) - Parlemen Jawa Barat dan Shizuoka Jepang, kembali memperkuat kerja sama guna membuka peluang kemitraan dua wilayah ini pada bidang industri, ketenagakerjaan, pariwisata, dan pendidikan.
Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Goena, ditemui di Bandung, Kamis, mengatakan penguatan kerja sama ini dipastikan dengan kunjungan perwakilan parlemen Prefektur Shizuoka ke DPRD Jawa Barat pada Rabu (12/11), yang menandai babak baru diplomasi ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia berbasis keterampilan khusus antara dua wilayah.
Dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak membahas potensi penguatan sektor industri manufaktur, termasuk ekspansi perusahaan otomotif asal Shizuoka seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki di wilayah Jawa Barat.
Kemudian, peluang kerja bagi tenaga profesional asal Jawa Barat juga menjadi topik utama. Jepang disebut tengah membutuhkan banyak tenaga pengemudi, salah satu profesi yang potensial bagi tenaga kerja Indonesia, karena sistem kemudi di kedua negara sama yakni setir kanan.
"Pertemuan itu jadi penguatan atas kerja sama yang telah terjalin. Selain soal ekspansi perusahaan asal Shizuoka, terungkap juga prefektur itu butuh tenaga sopir profesional. Masalahnya hanya soal regulasi, terutama perbedaan aturan untuk mendapatkan SIM. Karena itu tadi dibahas kemungkinan pelatihan khusus bagi calon tenaga sopir asal Indonesia," ujar Buky.
Buky juga mengungkapkan, delegasi Shizuoka menyampaikan ketertarikan untuk memperluas kerja sama di sektor pariwisata, dengan menjadikan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, sebagai destinasi wisata pendidikan bersama.
Program ini diharapkan menjadi proyek percontohan yang menggabungkan edukasi lingkungan dan pertukaran budaya.
"Selain industri, kami ingin sektor lain seperti pariwisata dan pendidikan ikut berkembang. Kerja sama ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Barat," kata Buky.
Buky menyebut terkait ketenagakerjaan, meski ada peluang yang terbuka, tantangan utama tetap pada aspek kompetensi bahasa dan keterampilan khusus tenaga kerja.
