Kuningan (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyebut program sekolah lapang tematik (SLT) yang digelar rutin pada 2025 berhasil mendongkrak produktivitas padi di daerah tersebut.
“Melalui penerapan teknologi pertanian modern dan praktik berbasis lapangan, petani mampu menghasilkan panen di atas rata-rata daerah,” kata Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Selasa.
Ia menyebutkan program ini telah diterapkan di Desa Cipicung, Kuningan, pada lahan demplot padi yang ditanam varietas Inpari 49. Hasil panennya mencapai 4,8 kg gabah per 2,5 meter persegi atau setara 7,68 ton per hektare.
Hasil tersebut, kata dia, lebih tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas padi di Kuningan yang angkanya sekitar 6 ton per hektare.
Wahyu mengatakan peningkatan produktivitas tersebut merupakan hasil penerapan teknologi pertanian modern, yang dipelajari petani selama mengikuti SLT.
“Sedangkan kegiatan farm field day (FFD) merupakan puncak hasil pembelajaran petani peserta SLT yang telah mengikuti rangkaian praktik budidaya di berbagai wilayah,” katanya.
Berkat program ini, lanjut dia, petani mampu menerapkan teknik budidaya modern secara efisien seperti pengelolaan lahan, pemupukan berimbang, hingga pengendalian hama terpadu (PHT).
Wahyu mencontohkan yakni hasil ubinan di Cipicung tetap tinggi, meskipun lahan tesebut sempat terserang hama penggerek batang padi (PBP).
Menurut dia, melalui pengendalian dini oleh petani dan petugas lapangan, serangan hama dapat ditekan sehingga hasil panen tetap optimal.
“Kalau tidak terserang hama, hasilnya bisa jauh lebih tinggi. Bahkan di beberapa titik lain, produktivitas bisa mencapai 10 sampai 12 ton per hektare,” katanya.
Wahyu menilai keberhasilan di Cipicung, menunjukkan juga penggunaan pupuk organik cair (POC) dapat meningkatkan hasil panen serta menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Pihaknya berkomitmen memperluas pelaksanaan SLT ke lebih banyak kecamatan, agar petani dapat menerapkan teknologi pertanian berbasis praktik lapangan.
“Tujuan akhirnya adalah petani kita makin sejahtera dan ketahanan pangan daerah semakin kuat,” ucap dia.
