Antarajabar.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebutkan empat kota/kabupaten siaga darurat kekeringan akibat musim kemarau yang menyebabkan warga sulit mendapatkan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun pertanian.
"Di seluruh Jawa Barat belum semua kabupaten siaga darurat kekeringan, sementara baru ada empat kabupaten," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar, Dicky Saromi usai sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran di Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, musim kemarau seringkali memicu terjadinya bencana kekeringan bahkan kebakaran di seluruh daerah Jabar.
Bencana kekeringan yang dikhawatirkan, kata dia, adalah warga yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga maupun minum.
"Yang jelas kekeringan itu banyak daerah yang membuat masyarakat kekurangan air," katanya.
Ia menyebutkan, dari 27 kota/kabupaten di Jabar baru empat daerah yang melaporkan sudah siaga darurat kekeringan yakni Kabupaten Sukabumi, Karawang, Cianjur dan Kota Banjar.
Sedangkan daerah lainnya, kata dia, seperti Kabupaten Bandung belum dinyatakan siaga darurat kekeringan.
"Kabupaten Bandung ada beberapa kekeringan, tapi belum posisi siaga," katanya.
Ia menyampaikan, daerah siaga darurat kekeringan tersebut kondisinya kesulitan air bersih dan minum.
BPBD Jabar termasuk pemerintah daerah setempat, lanjut dia, sudah memberikan bantuan air bersih termasuk membantu pengairan untuk kebutuhan pertanian.
"Ada petugas BPBD yang siap siaga dalam bentuk bantuan," katanya.
Ia menambahkan, selain bencana kekeringan, ada juga ancaman bahaya kebakaran pada musim kemarau.
Terkait berapa lama musim kemarau di Jabar, kata Dicky, berdasarkan informasi Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) bahwa kemarau sampai Agustus.
"Ya memang susah diprediksi, tapi kata BMKG puncaknya (kemarau) di Agustus ini," katanya.
Empat Kabupaten/Kota di Jabar Siaga Darurat Kekeringan
Selasa, 29 Agustus 2017 15:15 WIB