Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menilai penting edukasi gizi bagi masyarakat, terutama dalam meluruskan persepsi yang keliru mengenai konsumsi kental manis seperti yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Wakil Bupati Cianjur Ramzi di Cianjur, Kamis, mengatakan langkah Muslimat NU yang terus memperkuat peran kader di masyarakat untuk mengedukasi soal gizi seimbang, pencegahan stunting, dan pentingnya memahami bahwa kental manis bukanlah susu.
“Lupakan pemahaman bahwa kental manis adalah susu karena kadar gula-nya sangat tinggi, bagaimana dampaknya terlalu sering diberikan pada anak, kita khawatir akan berdampak buruk bagi masa depan mereka,” katanya.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Pengukuhan dan Sosialisasi Ibu Asuh Anak Terindikasi Stunting serta Peduli Lingkungan Sehat "Edukasi Gizi dan Peruntukan Kental Manis" yang digelar PP Muslimat NU di Kabupaten Cianjur.
Dia menjelaskan makanan sehat tidak selalu mahal, tinggal orang tua harus lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman bagi anak terutama dari bahan pangan lokal yang bergizi dan terjangkau dapat menjadi pilihan utama.
"Kuncinya adalah keseimbangan gizi dan pola konsumsi yang tepat,” katanya.
Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU Erna Yulia Soefihara mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen Muslimat NU untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam memperkuat literasi gizi di tingkat keluarga.
Muslimat NU terus memperkuat peran kader di tingkat akar rumput agar mampu menjadi pendamping keluarga dalam menjaga kesehatan anak salah satu materi yang diberikan dalam pelatihan adalah edukasi bahaya konsumsi kental manis untuk balita.
“Kami ingin membantu masyarakat memahami pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik bagi anak-anak, dimana kegiatan ini bukan sekadar penyuluhan tapi gerakan membangun kesadaran bersama,” katanya.
