Destario menjelaskan penemuan ini menegaskan pentingnya hutan-hutan di pedalaman Papua sebagai gudang sumber daya genetik yang belum banyak terungkap.
"Potensi temuan spesies baru dari Papua sangat besar, tidak hanya dari kelompok anggrek, tetapi juga dari kelompok tumbuhan lainnya," ucap Destario.
Selain itu, Destario juga mengingatkan adanya risiko pengambilan liar di alam akibat tingginya permintaan pasar.
"Kemunculan spesies baru biasanya memicu antusiasme para pehobi untuk memilikinya. Bahkan, Bulbophyllum ewamiyiuu sudah mulai diperdagangkan hingga ke Pulau Jawa," tutur Destario Metusala.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN temukan dua spesies anggrek baru di Raja Ampat
