Kota Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyebutkan perbaikan 28 ruas jalan di wilayahnya rampung seluruhnya pada akhir 2025 sebagai upaya peningkatan kualitas infrastruktur dan kenyamanan warga.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo di Cirebon, Selasa, mengatakan perbaikan dilakukan secara bertahap di sejumlah titik utama agar hasil pengerjaan lebih maksimal dan berdampak langsung terhadap kelancaran aktivitas masyarakat.
“Di sejumlah ruas jalan terdapat puluhan titik yang diperbaiki dan sebagian besar pengerjaannya telah rampung. Sehingga akhir tahun ini bisa dituntaskan,” katanya.
Ia menjelaskan peningkatan kualitas jalan menjadi program prioritas pemerintah daerah, terutama pada ruas-ruas utama yang sering dilalui warga dan memiliki tingkat mobilitas tinggi.
Menurut dia, perbaikan tak hanya menyasar kondisi permukaan jalan, tetapi juga penataan pendukung seperti marka, drainase, dan penerangan jalan umum (PJU).
“Beberapa ruas jalan sudah dilengkapi marka, sedangkan di Jalan Kartini pun mulai perbaikan drainase dan trotoar yang nantinya akan dilengkapi PJU tematik,” ujarnya.
Langkah ini, kata dia, dapat memperindah wajah kota sekaligus meningkatkan keselamatan pengendara dan pejalan kaki.
Edo memastikan telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, untuk mengedepankan kualitas dari pengerjaan perbaikan jalan di daerahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Cirebon Totong menyampaikan pada tahun ini perbaikan dilakukan di 28 ruas jalan dengan total panjang mencapai 5,427 kilometer.
Dia menyebutkan beberapa ruas jalan prioritas yang menjadi sasaran perbaikan yakni Jalan Cipto Mangunkusumo, Terusan Pemuda, Perjuangan hingga Majasem.
“Sekitar 80 persen dari total pengerjaan tersebut telah rampung dan ditargetkan seluruhnya selesai menjelang akhir tahun,” tuturnya.
Secara keseluruhan, kata dia, terdapat 279 ruas jalan dengan total panjang 159 kilometer yang menjadi tanggung jawab Bidang Bina Marga DPUTR Kota Cirebon.
Ia mengatakan dari total itu, sekitar 92 persen sudah dalam kondisi mantap, sementara sisanya masih mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Kami berharap, penyelesaian proyek perbaikan ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat,” ucap dia.
