Perang dagang yang memanas antara dua negara dapat memicu gangguan rantai pasokan signifikan, terutama bagi industri teknologi, kendaraan listrik, serta pertahanan.
Sementara itu, pelaku pasar akan mencermati earning season kuartal III-2025 di bursa Wall Street, AS, dengan saham-saham perbankan mulai merilis laporan keuangan.
Di sisi lain, shutdown (penutupan) pemerintah AS memasuki pekan ketiga, sehingga rilis beberapa data ekonomi AS masih akan tertunda.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar akan mencermati produksi industri Euro Area, inflasi, indeks sentimen ZEW Jerman, serta data pasar tenaga kerja dan PDB Inggris.
Pada perdagangan Jumat (10/10) pekan kemarin, bursa saham Eropa ditutup kompak melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 1,68 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,86 persen, indeks DAX Jerman melemah 1,50 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 1,53 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup kompak melemah pada perdagangan Jumat (10/10) , diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,90 persen ditutup di level 46.479,60, indeks S&P 500 melemah 2,71 persen ke level 6.552,51, indeks Nasdaq Composite melemah 3,49 persen dan ditutup di level 24.221,75.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasar cermati data penanaman modal asing, IHSG diprediksi variatif
