Bandung (ANTARA) - Pabrikan mobil listrik dari China Chery menilai konsumen di Indonesia masih memerlukan edukasi penggunaan kendaraan ramah lingkungan tersebut agar persebaran pengetahuan lebih merata dan tidak berpusat di kota-kota besar saja.
“Sebenarnya sih udah terbentuk cuma belum sepenuhnya aja. Artinya kan masih konsentrasinya di Jabodetabek dan beberapa kota besar, belum masuk ke beberapa wilayah kota yang lain,” kata Head of Brands Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Penggunaan mobil listrik saat ini identik dengan kota besar. Menurut Rifkie, penggunaan mobil listrik juga bisa merambah kawasan suburban karena jarak dari satu titik ke titik yang lain tidak terlalu jauh sehingga dinilai cukup menguntungkan jika mobilitas menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Selain itu, konsumen di beberapa kota juga sering mengalami antrean yang cukup panjang pada malam hari untuk mengisi bensin sehingga penggunaan mobil listrik bisa menjadi alternatif.
Sejumlah merek di Indonesia, termasuk Chery kerap menyediakan pilihan powertrain (mesin) pada mobil listrik, apakah mobil hybrid atau listrik penuh. Cara tersebut dikatakan Chery merupakan strategi mereka untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik terutama di titik-titik yang belum tersentuh.
