Jakarta (ANTARA) - Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi rencana pemerintah memindahkan sebagian dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ke bank-bank daerah.
“Katalis positif datang dari rencana pemerintah memindahkan sebagian dana APBN ke bank-bank daerah untuk memperkuat likuiditas dan mendukung pembiayaan ekonomi regional,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menempatkan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN pada bank pembangunan daerah (BPD) sebagaimana yang telah dilakukan terhadap Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Namun, berbeda dengan bank Himbara yang nominalnya ditetapkan pemerintah, nilai injeksi dana pada bank daerah bakal diputuskan sesuai kemampuan bank.
Hingga sejauh ini, bank daerah yang menunjukkan minat untuk menerima suntikan SAL di antaranya Bank Jakarta dan Bank Jatim.
“Langkah ini dinilai mampu meningkatkan peredaran uang di sektor produktif dan menambah keyakinan terhadap stabilitas fiskal nasional,” ucap Taufan Dimas.
Adapun sentimen positif dari global ditopang oleh stabilisasi dolar AS di tengah kekhawatiran pasar terhadap shutdown (penutupan) pemerintahan AS yang telah berlangsung lebih dari sepekan mulai mereda.
Pelaku pasar disebut menilai bahwa potensi risiko ekonomi akibat shutdown AS cenderung terbatas pasca muncul sinyal kompromi dari Senat.
