Jakarta (ANTARA) - Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu ketidakpastian global, sehingga penguatan dolar Amerika Serikat (AS) meluas di pasar global.
“Dolar kembali mendapatkan momentum sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah meningkatnya ketidakpastian global,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Mengutip Sputnik, saat ini Pemerintah AS masih mengalami government shutdown (penutupan pemerintah). Presiden AS Donald Trump menyatakan siap bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk menangani berbagai isu yang menjadi sumber perdebatan dengan Partai Republik.
Namun, dia memberikan syarat: pemerintah federal AS yang sedang shutdown (ditutup karena tidak ada dana operasional) harus dibuka terlebih dahulu.
Pemerintahan AS telah ditutup selama enam hari setelah Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara sebelum batas akhir tahun fiskal.
Shutdown membuat 1,3 juta personel militer aktif dan 50 ribu anggota penjaga pantai tidak menerima gaji, memotong bantuan pangan bagi keluarga berpenghasilan rendah, serta mempengaruhi lebih dari 13 ribu pengatur lalu lintas udara, yang berisiko mengganggu jadwal penerbangan.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750 ribu pegawai federal bisa dirumahkan setiap hari, yang menimbulkan kerugian sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) per hari.
Di Eropa, Anadolu Agency mengungkapkan krisis politik di Prancis karena Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri seiring peningkatan kritik terhadap susunan kabinet baru. Presiden Prancis Emmanuel Macron menerima pengunduran diri Lecornu.
Langkah itu diambil hanya beberapa jam setelah Lecornu mengumumkan kabinet baru yang sebagian besar diisi nama-nama lama dari pemerintahan yang runtuh pada 8 September. Susunan kabinet tersebut langsung menuai kritik dari partai oposisi.
Lecornu diangkat menjadi perdana menteri setelah Francois Bayrou kehilangan mosi kepercayaan di Majelis Nasional pada 8 September. Bayrou sebelumnya mengajukan kerangka anggaran 2026 yang menargetkan penghematan €44 miliar (51 miliar dolar AS) untuk menekan utang publik Prancis yang mencapai 115 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
