Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan program penanaman jagung pipil yang menyasar bagian timur daerah itu sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan produksi komoditas tersebut.
“Kegiatan penanaman perdana dilaksanakan di Desa Getrakmoyan hari ini, melalui kolaborasi antara kami dengan Polresta Cirebon yang memiliki visi sama dalam menjaga ketersediaan pangan lokal,” kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Rabu.
Ia mengatakan kerja sama lintas sektor tersebut merupakan bentuk komitmen nyata, dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis daerah melalui pengembangan komoditas jagung pipil.
Imron menjelaskan luas lahan jagung di Kabupaten Cirebon terus meningkat dari waktu ke waktu. Hingga Oktober 2025, total lahan yang ditanami mencapai 406 hektare.
Jumlah tersebut, kata dia, terdiri atas 404 hektare yang sudah ditanami jagung pipil serta ada tambahan dua hektare pada awal pekan ini.
Ia memastikan program penanaman jagung pipil menjadi salah satu prioritas dalam menjaga ketersediaan pangan daerah, sekaligus mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian.
Menurutnya, data dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menunjukkan masih terdapat sekitar 350 hektare lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Lahan tersebut akan dioptimalkan melalui kerja sama lintas sektor guna mendukung program penanaman jagung di daerah,” katanya.
Sementara itu Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mendorong agar penanaman jagung pipil, dapat diperluas ke wilayah lain di Kabupaten Cirebon khususnya pada lahan pertanian yang belum digarap secara maksimal.
Ia menambahkan harga jagung pipil kering dengan kadar air 14 persen saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram. Nilai tersebut cukup menjanjikan bagi petani dan menjadi dorongan untuk meningkatkan produksi jagung.
“Kita akan kejar dan kerjakan bersama agar ketahanan pangan, terutama jagung pipil, semakin meningkat,” katanya.
