Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meninjau pelaksanaan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) Kebencanaan di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, untuk memastikan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi bencana.
“Siskamling kebencanaan ini bukan hanya soal ronda, tapi tentang menjaga Bandung agar selalu siaga. Kalau kita bisa mengenali risiko sejak dini, penanganannya akan jauh lebih cepat dan efisien,” kata Farhan, melalui siaran persnya, Selasa.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian program penguatan keamanan dan ketangguhan lingkungan di Kota Bandung. Dalam kunjungannya, Farhan meninjau sejumlah titik rawan seperti saluran air tersumbat, lahan terbuka rawan longsor, dan area genangan di beberapa RW.
Ia mengimbau warga bersama perangkat wilayah rutin memantau kondisi lingkungan, terutama menjelang musim hujan. Menurutnya, kesadaran kolektif menjadi kunci agar bencana bisa dicegah lebih awal.
Farhan juga mengapresiasi inisiatif warga Sukawarna yang aktif bergotong royong membersihkan saluran air dan memangkas pohon rawan tumbang. Langkah sederhana itu, katanya, mencerminkan partisipasi nyata masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Selain fokus pada mitigasi bencana, Farhan meninjau kondisi sosial di wilayah tersebut. Ia berdialog dengan keluarga anak-anak yang putus sekolah dan berkomitmen membantu mereka kembali belajar melalui program intervensi pendidikan dari Pemkot Bandung.
“Tidak boleh ada anak Bandung yang berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Pemerintah akan bantu fasilitasi agar mereka bisa kembali belajar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Farhan juga menyerahkan bantuan sosial bagi keluarga pra-sejahtera, lansia, dan warga dengan keterbatasan kesehatan. Bantuan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Di sela kunjungan, ia menyambangi Buruan Sae di Sukawarna, kebun pangan urban hasil swadaya warga yang berhasil memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan sehat. Farhan menilai inovasi warga ini sejalan dengan upaya menciptakan lingkungan hijau sekaligus mandiri.
Ia menutup kunjungannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari RW, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, karang taruna, hingga relawan lingkungan menjaga semangat kolaborasi lintas sektor.
“Bandung punya modal sosial yang luar biasa. Kalau seluruh RW aktif seperti di Sukawarna, kita punya ribuan titik siaga bencana yang hidup. Ini bukan hanya soal keamanan, tapi tentang rasa tanggung jawab bersama menjaga kota,” tuturnya.
