Bandung (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan pada era sekarang, literasi tidak hanya sebatas membaca tulisan, tetapi juga dapat menjadi solusi sekaligus peluang ekonomi bagi generasi muda.
“Lewat literasi, kita tidak hanya paham tulisan, tapi juga mampu membentuk cara berpikir yang kritis dan kreatif,” kata Erwin, dalam siaran persnya, saat menghadiri Workshop Literasi Film di Bandung Indah Plaza, Minggu (5/10)
Ia menjelaskan, literasi kini berkembang luas, tidak lagi terbatas pada buku dan teks. Pemahaman digital, visual, hingga kultural juga termasuk dalam ruang lingkup literasi.
Menurut dia, pemahaman tersebut menjadi bekal utama generasi muda untuk menghadapi perubahan zaman yang serba cepat.
Erwin menilai Forum Literasi Jawa Barat telah memberi ruang produktif bagi anak muda untuk menyalurkan ide dan karya.
Kolaborasi dengan industri perfilman, seperti Story Work dan Maxima Pictures, disebutnya sebagai langkah konkret dalam menyatukan literasi dengan ekosistem kreatif.
Ditambahkan, setiap ide, naskah, atau tulisan memiliki nilai ekonomi. Melalui literasi digital, anak muda bisa mengubah tulisan menjadi konten visual, film, atau produk digital yang berdampak luas.
Pemerintah Kota Bandung berkomitmen mendukung pengembangan literasi melalui program pendidikan, pelatihan, dan inkubasi kreatif.
Ia menekankan bahwa sekolah, kampus, dan komunitas harus menjadi tempat lahirnya ide sekaligus inspirasi baru.
“Bandung harus jadi kota yang ramah terhadap karya dan pengetahuan. Sekolah, kampus, dan komunitas harus menjadi tempat tumbuhnya ide dan inspirasi,” ucapnya.
