Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi Federal Reserve (The Fed).
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat cukup besar merespons pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed Logan (Lorie K.Logan) dan Jefferson (Philip Jefferson) yang mengatakan bahwa The Fed perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Jefferson disebut mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari target The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan-kebijakan ekonomi AS seperti tarif. Adapun Logan mengkhawatirkan konsumsi dan investasi bisnis yang masih kuat akan meningkatkan inflasi.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Bank Sentral AS dinilai perlu hati-hati ketika hendak memangkas suku bunga.
Bagi dia, pernyataan-pernyataan yang disampaikan petinggi The Fed hanya sedikit mengubah prospek Fed Funds Rate (FFR), tetapi bisa mendikte arah dolar AS sesaat.
Mengutip Anadolu, lembaga pemeringkat kredit internasional S&P Global memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) sebelum akhir tahun ini. Kemudian, pelonggaran suku bunga dilanjutkan pada tahun 2026 sebesar 50 bps.
