Government shutdown telah menunda pula rilis klaim pengangguran mingguan, sementara laporan non-farm payrolls dan tingkat pengangguran berpotensi ditunda.
Sementara itu, pasar mengalihkan fokus mereka ke indikator ketenagakerjaan swasta, laporan Challenger Job Cuts.
Challenger, Gray & Christmas melaporkan bahwa PHK perusahaan pada September 2025 terkontraksi sebesar 25,8 persen year on year (yoy), meskipun total tahun berjalan tetap yang tertinggi sejak 2020. Rencana perekrutan turut menurun tajam, yakni 71 persen yoy.
Data tersebut dianggap menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang stagnan, dengan perusahaan-perusahaan tetap berhati-hati tentang ekspansi tenaga kerja.
"Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.550–16.675 per dolar AS," ucap Josua.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah sebesar 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.625 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.608 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah diprediksi melemah karena aksi "profit taking" pelaku pasar
