Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga cabai merah, cabai hijau dan daging ayam ras mendorong inflasi bulanan September 2025 sebesar 0,21 persen (month-to-month/mtm) sehingga menjadikan komoditas bahan pangan tersebut sebagai penyumbang utama kenaikan harga.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan, dengan inflasi 0,38 persen dan andil sebesar 0,11 persen.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam jumpa pers "Rilis Berita Resmi Statistik" di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa sejak tahun 2023, harga cabai merah dan daging ayam ras selalu turun setiap September, hingga akhirnya berbalik naik pada September 2025.
Komoditas cabai hijau juga sempat deflasi pada September tahun lalu, namun kini berbalik mencatat inflasi pada September tahun ini.
Adapun inflasi bulanan pada September 2025 yang sebesar 0,21 persen terutama didorong oleh inflasi komponen inti (core inflation) sebesar 0,18 persen dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen.
Komponen harga diatur pemerintah (administered price) mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Sementara komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 0,52 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen.
Secara tahunan, inflasi umum tercatat sebesar 2,65 persen year-on-year (yoy). Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat dari 105,93 pada September 2024 menjadi 108,74 pada September 2025.
