Antarajabar.com - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengeluhkan banyaknya warga yang mempermainkan nomor emergency call 113 terutama mengenai panggilan kejadian palsu.
"Jumlah perhari ada 200 (panggilan palsu), kalau dibulatkan 30 hari jumlahnya yah banyak," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Linggaswara di Bandung, Rabu.
Ferdi menduga, laporan tersebut diduga banyak dilakukan anak-anak terlebih aplikasi "Emergency Call 113" dapat dengan mudah diunduh melalui perangkat telepon pintar.
"Mungkin sebagian besar itu anak-anak. Ada fitur aplikasi tinggal memasang di android. Sehingga anak-anak tinggal memencet aplikasi tersebut," kata dia.
Diskar PB pun telah mencatat beberapa nomor telepon yang sering membuat panggilan palsu. Bahkan, ia berencana untuk menyeretnya ke ranah hukum karena telah melanggar UU ITE.
"Ada beberapa yang sudah kita catat. Itu sudah menjurus kriminal. Itu ketahuan koordinatnya, ada di mana peneleponnya, sampai RT/RW-nya sudah ketahuan," kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk tidak mempermainkan emergency call. Terlebih aplikasi tersebut diciptakan untuk memudahkan dalam memberikan informasi, jika ditemukan musibah yang memerlukan bantuan petugas Diskar PB Kota Bandung.
Diskar Bandung Keluhkan Warga Permainkan Emergency Call
Kamis, 3 Agustus 2017 9:46 WIB