Sementara itu, Kasubdit Kemasjidan Kemenag, Nurul Badruttamam mengatakan kegiatan tersebut menjadi momentum lahirnya komunitas content creator yang peduli pada masjid.
“Kami ingin memantik lahirnya komunitas pembuat konten yang produktif dan inspiratif. Saya yakin, 25 content creator dengan ribuan pengikutnya ini akan menjadi pionir dalam menyebarkan narasi positif tentang masjid di ruang digital,” ujar Nurul.
Nurul menegaskan masjid memiliki potensi besar yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan.
Menurutnya, bila generasi muda mampu mengangkat fungsi-fungsi tersebut dalam karya mereka, citra masjid di ruang digital akan semakin hidup dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Ia berharap kegiatan tersebut menjadi langkah awal terciptanya ekosistem kreatif yang berkelanjutan karena keterlibatan Gen Z dalam program ini adalah investasi jangka panjang.
“Mereka adalah generasi digital native yang punya energi dan kreativitas tinggi. Jika diarahkan dengan baik, mereka bukan hanya akan membawa masjid lebih dekat dengan masyarakat, juga menguatkan peran masjid sebagai pusat peradaban di era modern,” ucap Nurul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Masjid Travelers" ajak Gen Z mengenal masjid sebagai pusat edukasi
