Jakarta (ANTARA) - Erick Thohir resmi menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang baru untuk menggantikan Dito Ariotedjo, pada Rabu, di Istana Negara, Jakarta.
Penunjukan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan keputusan strategis yang mencerminkan visi besar pemerintah terhadap transformasi olahraga nasional, pemberdayaan generasi muda, dan dukungan total kepada timnas sepak bola Indonesia.
Dengan rekam jejak Erick sebagai pembantu Presiden yang selalu menjalankan amanah dengan penuh dedikasi, dipastikan pria 55 tahun itu, akan tegak lurus dan loyal kepada Presiden.
Berdasarkan pencapaian yang mumpuni di dunia olahraga, mulai dari Ketua PB Perbasi, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, hingga Ketua Pelaksana Asian Games 2018, dan kini Ketum PSSI periode 2023-2027, Erick bukanlah sosok baru dalam ekosistem olahraga nasional.
Ia telah membuktikan kapasitasnya dalam membangun tata kelola yang profesional, menjalin kemitraan internasional, dan menghadirkan prestasi yang membanggakan.
Penunjukan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Presiden Prabowo memberikan dukungan total terhadap perbaikan sistem olahraga nasional, termasuk terhadap timnas sepakbola Indonesia yang kini tengah bersiap menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang melawan Arab Saudi dan Irak.
Erick, yang juga menjadi Ketua Umum PSSI, diyakini mampu menjaga sinergi antara federasi dan pemerintah tanpa melanggar prinsip-prinsip independensi organisasi olahraga internasional.
Dalam berbagai kesempatan, Erick kerap menekankan olahraga harus menjadi alat pemersatu bangsa dan duta yang mencerminkan kedigdayaan Indonesia di mata dunia. Prinsip ini menjadi landasan dalam setiap langkahnya, menjadikan penunjukan Erick sebagai Menpora bukan hanya tepat, tetapi juga visioner—The Right Man on The Right Place.
