"Hentikan dulu sementara programnya selama proses evaluasi, jangan sampai anak Cianjur terus jadi korban dan akhirnya trauma menolak program yang tujuannya sangat baik,” katanya.
Pihaknya juga mendesak adanya kompensasi bagi siswa yang menjadi korban keracunan usai menyantap MBG, selain pendampingan psikologis terhadap siswa, bahkan pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa jika tidak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program MBG di Cianjur.
“Untuk kebaikan segera lakukan evaluasi menyeluruh agar tidak ada lagi korban keracunan usai menyantap MBG. Ini merupakan tugas bersama berbagai pihak terkait," katanya.
Seperti diberitakan empat kasus keracunan usai menyantap MBG terjadi di Kabupaten Cianjur. Terbaru di Kecamatan Cugenang, sekitar 36 siswa dari dua sekolah mengalami keracunan setelah menyantap MBG dan sudah mendapat penanganan medis di puskesmas setempat.
Baca juga: Dinkes Cianjur pastikan kesiapan sarpras dan SDM mencapai UHC
Baca juga: Dinkes Cianjur intensif sosialisasikan PHBS tekan kasus DBD
