Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) dalam surveinya memprakirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada Juni 2025, sebagaimana tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 233,7 atau tumbuh 2,0 persen year on year (yoy).
"IPR Juni 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 2,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya, sehingga mencapai level 233,7," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Ramdan menjelaskan bahwa peningkatan tersebut terutama bersumber dari kelompok bahan bakar kendaraan bermotor; suku cadang dan aksesori; serta subkelompok sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Juni 2025 juga diprakirakan tumbuh sebesar 0,5 persen month to month (mtm) didorong oleh peningkatan penjualan di sebagian besar kelompok barang, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi; bahan bakar kendaraan bermotor; serta barang budaya dan rekreasi.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti libur sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha, dan program potongan harga tengah tahun (mid season sale).
Pada Mei 2025, IPR tercatat 232,4 atau secara tahunan tumbuh sebesar 1,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen (yoy).
Hal ini terutama didukung oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau; serta barang budaya dan rekreasi.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 mengalami perbaikan dengan mencatat kontraksi sebesar 1,3 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi sebesar 5,1 persen (mtm) pada bulan sebelumnya sejalan dengan terjaganya permintaan karena periode libur cuti bersama HBKN Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus.
