Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung melakukan pembersihan tumpukan sampah yang diperkirakan sebanyak 80 ton di Pasar Induk Gedebage, sebagai respons atas keluhan pedagang dan pengguna pasar terhadap persoalan sampah yang menumpuk.
“Sampah di sini sudah cukup lama tidak tertangani dengan baik dan volumenya cukup besar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Darto, di Bandung, Jawa Barat , Jumat.
Darto mengatakan hingga saat ini dua lorong pasar telah dibersihkan dengan progres keseluruhan mencapai 10 hingga 15 persen dan menargetkan pembersihan selesai pada hari ini.
Ia mengungkapkan seluruh sampah yang berhasil diangkut tidak akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, melainkan dikumpulkan di area belakang pasar untuk diolah secara organik
“Di tempat itu nanti kita mulai uji coba pengolahan sampah organik. Targetnya bisa menjadi gas dan pupuk karena sebagian besar sampah di sini merupakan sampah organik,” ujarnya.
Darto menambahkan, meskipun sesuai Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 pengelolaan sampah pasar menjadi tanggung jawab pengelola kawasan, namun Pemkot Bandung turun tangan karena kondisi di lapangan dinilai tidak tertangani secara optimal.
“Pemerintah harus hadir memastikan layanan kebersihan tetap berjalan,” kata dia.
DLH Kota Bandung mencatat bahwa dalam kondisi normal, Pasar Induk Gedebage menghasilkan 3 hingga 4 ton sampah per hari.
Setelah tumpukan lama diselesaikan, kata dia, pihaknya akan mengevaluasi apakah sistem pengolahan lokal mampu menangani volume harian tersebut.
“Kalau tidak sanggup, kita akan cari alternatif lain. Tapi prinsipnya, kita ingin mengurangi bahkan menghindari pembuangan ke TPA Sarimukti karena ritase kita terbatas,” ujarnya.