Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di sejumlah kecamatan rawan bencana guna melakukan pengawasan dan melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana seiring cuaca ekstrem.
Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawaijaya di Cianjur, Rabu, mengatakan informasi dari BMKG cuaca ekstrem masih melanda sebagian besar wilayah Cianjur terutama pada petang hari, dimana curah hujan masih tinggi hingga akhir Juli sehingga dapat memicu terjadinya bencana.
"Meski kami berharap tidak ada lagi bencana melanda Cianjur, namun selama ini Kabupaten Cianjur masuk dalam zona merah bencana tertinggi kedua di Jabar, sehingga perlu diwaspadai seluruh masyarakat dari utara hingga selatan," katanya.
Dia menjelaskan cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi perlu diwaspadai masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai selatan Cianjur terutama nelayan untuk tidak melaut sementara waktu guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Untuk menghindari terjadinya korban jiwa akibat bencana alam, tutur dia, relawan di masing-masing desa mulai dari utara hingga selatan disiagakan guna melakukan pemantauan, membuat laporan dan melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Kami siagakan seluruh relawan yang ada di masing-masing desa di Cianjur yang jumlahnya sebanyak 1.800 orang tersebar di 32 kecamatan, 360 desa/kelurahan, mereka melakukan pengawasan dan membuat laporan setiap hari," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan adanya bencana alam seperti banjir dan longsor yang melanda Cianjur, meski hampir setiap petang hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam setiap harinya.
Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk tetap siaga dan waspada, segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana, termasuk ketika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.
"Imbauan tersebut juga digencarkan melalui aparat desa dan kecamatan terutama di wilayah selatan yang rawan terjadi banjir dan longsor, harapan kami meski cuaca ekstrem tidak ada bencana alam yang terjadi," katanya.*