Perlahan, populasi kura-kura Belawa kembali meningkat hingga sekarang.
Selain itu, objek wisata ini pun dirancang sebagai destinasi edukasi, terutama bagi anak-anak dan pelajar yang ingin mengenal lebih jauh tentang kura-kura air tawar.
Pengunjung bisa melihat langsung aktivitas kura-kura, belajar tentang siklus hidupnya, dan memahami pentingnya menjaga lingkungan.
Pengelolaan yang dilakukan Pokdarwis Belawa terbukti mampu menjaga populasi satwa sekaligus membuka potensi wisata desa yang berkelanjutan.
Meski secara ilmiah bukan spesies langka, keberadaan kura-kura Belawa tetap memiliki nilai penting baik dari sisi ekologi, edukasi, maupun sosial budaya.
Upaya konservasi berbasis masyarakat seperti yang dilakukan di Belawa sudah mencerminkan keterlibatan warga dalam menjaga kekayaan hayati.
Wisata
Model pengelolaan berbasis konservasi ini menjadikan Desa Belawa salah satu contoh paling menonjol dalam pengembangan desa wisata di Kabupaten Cirebon.
Lokasinya tak dibangun dengan gemerlap, namun bisa menarik minat turis berkat pengelolaan potensi lokal yang diangkat perlahan dan konsisten.
Pemerintah Kabupaten Cirebon sebelumnya telah menetapkan 24 desa wisata baru. Penambahan ini melengkapi 36 desa wisata yang lebih dulu terbentuk.
Bupati Cirebon Imron menyebut pengembangan desa wisata, sebagai strategi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi berbasis potensi desa.
Ia pun menyinggung Belawa sebagai contoh nyata, bagaimana kekuatan lokal bisa diangkat menjadi daya tarik.
Keterlibatan masyarakat menjadi kunci. Warga Belawa kini menjadi pemandu, menjual makanan khas, hingga membuat suvenir bertema kura-kura.
