Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak melemah, seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
IHSG dibuka melemah 114,26 poin atau 1,65 persen ke posisi 6.792,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 15,68 poin atau 2,05 persen ke posisi 749,25.
“Pasar akan sangat sensitif terhadap potensi penutupan Selat Hormuz, eskalasi militer, atau kemajuan diplomatik seperti gencatan senjata Iran dan Israel. Untuk pekan ini fokus pada sektor perbankan dan komoditas merespons beberapa sentimen di atas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, pelaku pasar terus mencermati eskalasi konflik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah, yang mana Amerika Serikat (AS) telah mulai ikut serta melalui serangan yang dilakukan pada Sabtu (21/06) waktu AS.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pasukan AS telah melancarkan serangan pada tiga lokasi nuklir di Iran, diantaranya di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Kekhawatiran semakin diperparah seiring Iran semalam menyatakan akan secara resmi memblokir selat Hormuz, yang berpotensi besar meningkatkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak bisa berdampak luas terhadap inflasi global. Inflasi yang semakin memanas cukup dikhawatirkan karena bisa menunda prospek penurunan suku bunga dan membawa efek suku bunga tinggi bertahan lebih lama.
Pelaku pasar selama pekan ini tampaknya masih akan dalam mode hati-hati, karena sejumlah kekhawatiran yang mencuat, terutama tensi geopolitik di Timur Tengah dan sejumlah rilis data ekonomi yang memperkuat sikap hawkish the Fed.
Harga minyak mentah dunia Brent tercatat berada di level 76,90 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI berada di level 75,39 dolar AS per barel, pada perdagangan Senin (23/6) pagi pukul 09.05 WIB.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi dari China, yang dijadwalkan mengumumkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun untuk bulan Juni dalam waktu dekat.