Cianjur (ANTARA) - Kantor Bulog Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang tahun 2025 sejak Januari hingga Juni, berhasil melampaui target serapan sebanyak 22.300 ton gabah kering dari petani di tiga wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Kepala Bulog Kabupaten Cianjur Yanto Nurdianto, di Cianjur, Kamis, mengatakan tahun 2025 pihaknya menargetkan dapat menyerap 20 ribu ton gabah kering dari panen petani di tiga wilayah, namun baru pertengahan tahun sudah melampaui target 113 persen.
"Serapan gabah dari petani di sejumlah wilayah meningkat sejak April hingga Juni, dimana per hari kami dapat menyerap 400 ton gabah hasil panen yang berkesinambungan selama tiga bulan terakhir," katanya.
Meski sudah melampaui target untuk serapan gabah kering, pihaknya akan terus melakukan pembelian ketika musim panen tiba di akhir tahun, termasuk penyerapan beras dari petani hingga Juni 2025 yang sudah mencapai 1.400 ton.
Selama ini, ujar dia lagi, pihaknya sudah beberapa kali merubah target serapan gabah kering dari petani mulai dari 5.500 ton sudah terpenuhi kembali naik di angka 20 ribu ton, dan di pertengahan tahun sudah melampaui target 113 persen atau 22.300 ton.
"Kami akan terus melakukan pembelian ketika masuk musim panen yang biasanya menjelang akhir tahun, harapan kami seiring tingginya serapan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Cianjur dan Sukabumi," katanya.
Bulog membeli gabah kering panen dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pusat, sehingga Bulog mendapat stok cadangan beras pemerintah dari dalam negeri.
Harga gabah kering yang dinilai cukup tinggi, diharapkan dapat menyejahterakan petani, dimana pihaknya menargetkan penyerapan gabah kering dari petani di Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi terus meningkat setiap tahunnya sehingga stok yang dimiliki terus bertambah.
"Semakin tinggi daya serap semakin bertambah stok cadangan beras dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani khususnya di wilayah Cianjur," katanya pula.