Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, ditutup melemah seiring sentimen meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
IHSG ditutup melemah 61,50 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.907,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,88 poin atau 1,28 persen ke posisi 764,93.
“Kekhawatiran terhadap dampak ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim, di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, kecemasan bahwa Amerika Serikat (AS) akan ikut serta dalam perang antara Iran dan Israel telah menjadi faktor negatif selama pekan ini.
Namun, kekhawatiran itu sedikit mereda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menunggu selama dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut serta atau tidak berperang melawan Iran.
Trump akan menggunakan waktu dua pekan tersebut untuk keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan harapan bahwa Iran mau untuk kembali ke meja perundingan.
Dari kawasan Asia, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 3 persen untuk Loan Prime Rate 1 tahun dan 3,5 persen untuk Loan Prime Rate 5 tahun.
Keputusan ini senada dengan The Fed dan Bank of England (BoE) yang cenderung berhati-hati dalam menurunkan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.