Cianjur (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat hasil panen petani padi setiap tahunnya mencapai 300 ribu ton, sehingga gagal panen akibat serangan hama tidak mempengaruhi stok padi.
Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Cianjur Nurdiyati di Cianjur, Senin, mengatakan hama wereng yang menyerang tanaman padi setiap tahunya tidak lebih dari 2 persen dari luas lahan tanaman padi di Cianjur sekitar 54 ribu hektar tersebar di sebagian besar wilayah timur, utara dan selatan.
"Ketika terjadi gagal panen akibat serangan hama seperti yang terjadi di Kecamatan Karangtengah, hanya 10 hektar atau kurang dari 1 persen dari total luas lahan tanaman padi, tidak terlalu berdampak terhadap stok padi Cianjur," katanya.
Dia menjelaskan berdasarkan pengalaman serangan hama di lahan padi intensitas-nya paling tinggi sekitar 2 persen, sehingga tidak mempengaruhi stok gabah saat musim panen tiba, namun berbagai upaya antisipasi dilakukan agar hama tidak menyebar ke area lain di kecamatan terdekat.
Bahkan langkah antisipasi dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi pengendalian hama penyakit dalam menghadapi perubahan cuaca pada Mei 2025, saat terdeteksi ada serangan hama, pihaknya bersama kelompok tani melaksanakan pengendalian menggunakan insektisida.
"Setiap tahun potensi panen padi di Kabupaten Cianjur mencapai 300 ribu ton dengan perhitungan rata-rata 6 ton per hektare kali luas lahan 54 ribu hektare, meski gagal panen di lahan yang tidak luas tetap dilakukan upaya antisipasi agar tidak meluas," katanya.
Berbagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian terutama padi, tambah dia, pemerintah daerah memberikan bantuan untuk petani, mulai dari alat pertanian bermesin, traktor tangan, pupuk hingga insektisida serta bantuan lainnya.
Bahkan pemerintah daerah berencana untuk menambah luas lahan pertanian di sejumlah kecamatan sebagai bentuk dukungan penuh program pemerintah pusat dalam mencapai swa sembada pangan nasional.
"Kami masih menunggu arahan dari pimpinan untuk penambahan lahan pertanian padi di masing-masing kecamatan berapa jumlah dan luasnya, harapan kami dapat terwujud dan hasil panen petani padi Cianjur terus meningkat," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini hasil panen petani di Cianjur, lebih banyak ditampung pedagang dari sejumlah wilayah termasuk pembelian secara pribadi dari pendatang asal Jabodetabek, bahkan tidak sedikit pembeli datang dari luar Jabar dengan harga beras di atas Rp50 per kilogram jenis premium.