Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat dan juga instansi terkait untuk mewaspadai berbagai ancaman potensi bahaya yang biasa terjadi saat musim kemarau seperti bencana kekeringan, kebakaran rumah, dan kebakaran lahan hutan.
"Teman-teman, khususnya kecamatan dari kewilayahan harus 'standby', karena kita maklum hari ini akan bergeser (ke kemarau), meskipun ada hujan, tapi poin-nya masih tetap antisipasi," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, ancaman bahaya bencana hidrometeorologi sudah berakhir, dan saat ini mulai bersiap memasuki musim kemarau yang memiliki potensi dampak terhadap kehidupan manusia seperti kekeringan dan juga kebakaran.
Pemkab Garut, kata dia, sudah menetapkan standar operasional prosedur untuk menghadapi dan penangggulangan dampak dari musim kemarau, mulai dari pemetaan wilayah rawan, mitigasi, maupun menyiapkan kebutuhan untuk daerah yang terdampak kemarau.
"Sekarang sudah terasa pagi-pagi itu terasa dingin, sehingga saya minta ke teman-teman (aparatur instansi terkait) untuk melakukan upaya-upaya persiapan," katanya.
Ia menyebutkan, hasil pemetaan ada beberapa wilayah yang menjadi rawan kekeringan dan kebakaran seperti kekeringan di sejumlah daerah Garut, kemudian kebakaran di wilayah perkotaan Garut karena padat pemukiman rumah penduduk.
Adanya potensi kebakaran rumah di wilayah perkotaan itu, kata dia, maka pihaknya menginstruksikan Dinas Permukiman untuk bersiap menyiapkan peralatan dan bahan untuk membantu membangun rumah warga yang dilanda kebakaran.